Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga Ibu Kota untuk tidak panik terhadap penularan varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron. Namun ia tetap meminta warga waspada melalui disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Anies menyebut, karakteristik varian Omicron memang lebih cepat menular, namun tidak meningkatkan keparahan pada pasien yang terpapar. Berbeda dengan varian Delta yang menghantam Indonesia sekitar 6 bulan lalu.
"Ini situasi di mana kita harus tenang. Kita harus sadar bahwa, ya, angka Omicron meningkat, ya, kita harus hati-hati. Tapi di sisi lain, tingkat keparahan itu tidak seperti 6 bulan lalu," kata Anies saat mengunjungi rumah ibadah Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Palmerah, Selasa (1/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menyebut pengalaman penanganan pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir juga menjadi pengalaman pemerintah provinsi DKI dalam menangani perkembangan kasus Covid-19. Ia lantas mengklaim, kondisi keterisian rumah sakit Covid-19 di Ibu Kota saat ini masih cenderung kecil.
Namun ia mengingatkan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menyetop sejumlah relaksasi atau kembali melakukan pengetatan apabila keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta mulai menunjukkan peningkatan jumlah pasien yang rawat inap.
"Jadi sekarang kita monitoring terus tentang keterisian rumah sakit. Kemudian apabila memang terlihat ada tren yang berubah meningkat secara signifikan sehingga mengkhawatirkan dari sisi kapasitas rumah sakit. Maka akan bisa dilakukan pengetatan," ujarnya.
(khr/asa)