Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Agus Dwi Susanto mengatakan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) mencapai 84,61 persen.
Agus menyebut pihaknya bakal meningkatkan konversi tempat tidur di sebagian besar ruangan untuk merawat pasien positif Covid-19.
"Saat ini kapasitas terisi kita ada 84,61 persen. Dari 65 tempat tidur. Jadi kita terisi 55 per hari ini," ujar Agus dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Direktur Perencanaan, Organisasi, dan Umum RSPU Persahabatan Yudhaputra Tristanto menyebut total tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 itu sebetulnya sebanyak 595 tempat tidur.
Yudha mengatakan pihaknya bakal membuka tutup sejumlah layanan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang diperkirakan terjadi pada Februari 2022.
"Totalnya sebetulnya 595 tempat tidur. Tetapi kita coba untuk melakukan buka tutup terutama untuk pelayanan-pelayanan Covid," ujar Yudha.
Menurut Yudha, beberapa pelayanan yang saat ini masih dibuka antara lain layanan gawat darurat Covid dan nonCovid-19 seperti rujukan sisrute, triage, observasi IGD, kamar bersalin, serta kamar operasi.
Sementara untuk layanan rawat inap Covid dan nonCovid, ada isolasi pasien Covid-19, rawat inap kelas 3 hingga VVIP, serta ruang intensif.
Yudha menyebut telah menetapkan sejumlah langkah penanganan dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 bulan ini.
Ia membagi empat tahapan, yakni tahap 1 merujuk pada hari ketiga lonjakan kasus Covid-19, tahap 2 pada hari ketujuh lonjakan, tahap 3 pada hari ke-14, dan tahap 4 pada hari ke-21.
Berdasarkan data yang diberikan, pada tahap 1, rumah sakit akan menyediakan sebanyak 64 tempat tidur bagi pasien Covid-19. Lalu pada tahap 2, akan disediakan 91 tempat tidur. Kemudian tahap 3, sebanyak 147 tempat tidur, dan tahap empat sebanyak 181 tempat tidur.
"Jika nanti terjadi peningkatan, kita akan membagi ruang-ruang menjadi ruang merah. Di mana ruang tersebut kita tempatkan untuk pemeriksaan-pemeriksaan tata udara untuk airbone," ujar Yudha.
(blq/fra)