Yogyakarta Ubah Skema PTM: Tetap 100 Persen, Dibagi 2 Sif

CNN Indonesia
Rabu, 02 Feb 2022 15:05 WIB
Kadisdikpora DIY Didik Wardaya mengatakan ketentuan baru pelaksanaan PTM 50 persen dengan 2 sif berlaku untuk sekolah dengan jumlah siswa lebih dari 200 orang.
Kadisdikpora DIY Didik Wardaya mengatakan ketentuan baru pelaksanaan PTM 50 persen dengan 2 sif berlaku untuk sekolah dengan jumlah siswa lebih dari 200 orang. (CNNIndonesia/Tunggul Damarjati)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengubah skema pembelajaran tatap muka (PTM) menyusul lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Sejumlah sekolah diminta membagi jam masuk, kelas pagi dan siang, dengan membatasi jumlah siswa 50 persen dari kapasitas kelas.

Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya mengatakan ketentuan ini berlaku untuk sekolah dengan jumlah siswa lebih dari 200 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melihat perkembangan Covid-19 itu, sekolah dengan jumlah siswa di atas 200 memang kita minta sementara PTM 50 persen," kata Didik saat dihubungi, Rabu (2/2).

"PTM 50 persen itu bukan berarti kemudian siswanya bergantian (hari), tapi kita buat sif siang dan pagi. Setiap hari memang 100 persen tapi bergantian pelaksanaannya," ujarnya.

Antara sif pagi dan siang, kata Didik, diberi jeda waktu satu jam. Durasi untuk satu jam pelajaran juga dikurangi dari 35-40 menit menjadi 25 menit.

"Guru tidak terlalu capek dalam mengajar, tapi keterpenuhan siswa mendapatkan pelajaran itu bisa tetap dapat tatap muka tapi bergantian," katanya.

Didik menyebut keterbatasan waktu penyampaian materi bisa diatasi dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Artinya, konsep pembelajaran ini juga bisa dioptimalkan oleh masing-masing sekolah.

Sementara satuan pendidikan dengan jumlah siswa kurang dari 200 orang dan memungkinkan untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat diperkenankan menggelar PTM 100 persen dalam satu sesi.

"Ini mulai efektif besok pagi, tapi hari ini ada yang sudah menerapkan. Yang gede-gede (jumlah siswa di atas 200) sudah 50 persen," ujarnya.

Lebih lanjut, Didik mengaku sudah menyampaikan revisi ini kepada jajaran kabupaten/kota yang membawahi satuan pendidikan jenjang SD dan SMP. Mayoritas siswa pun telah menerima vaksinasi Covid-19.

"Kalau SD dan SMP kemarin di dinas kabupaten/kota rata-rata juga sudah sepakat dengan kita," katanya.

Ketentuan lain berkaitan pelaksanaan PTM terbatas, menurut Didik, berpedoman pada Surat Keputusan Bersama 4 Menteri.

Kasus Covid-19 di DIY sendiri per 1 Februari 2022 naik lebih dari 100 persen dibanding sehari sebelumnya. Total tercatat penambahan 114 kasus kemarin. Angka ini melampaui rekor di bulan Januari lalu sebanyak 69 kasus.

Peningkatan jumlah kasus dilaporkan Pemda DIY terjadi sejak akhir Januari lalu setelah sempat melandai pada akhir tahun lalu sampai awal 2022 ini.

Kabupaten Sleman, pada tanggal 1 Februari kemarin menyumbang kasus terbanyak dengan total 64 kasus. Disusul Bantul 22 kasus, Kota Yogyakarta 13 kasus, Gunungkidul 9 kasus, dan Kulon Progo 6 kasus.

Distribusi kasus berdasarkan riwayat, meliputi hasil tracing kontak sebanyak 80 kasus dan periksa mandiri 34 kasus. Dengan penambahan hari ini, total kasus aktif tercatat sebanyak 496.



Salah satu klaster penularan Covid-19 penyumbang kasus terbesar di Kabupaten Sleman muncul di Sekolah Islam Al Azhar, Mlati. Per 1 Februari 2022 kemarin tercatat total 43 kasus, terdiri 30 siswa SMP, 7 siswa SMA, dan 6 guru.

"Hasil tracing-nya nambah terus, tapi terakhir angkanya berapa saya belum dapat informasi," kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji di kantornya, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (2/2).

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana memastikan bahwa mulai hari ini PTM terbatas kembali diberlakukan di seluruh satuan pendidikan di bawah ranah pemerintah kabupaten.

"PTM mulai Rabu 2 Februari 2022 dilakukan dengan kapasitas 50 persen, dengan maksimal sehari 6 jam," kata Ery.

(kum/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER