BMKG: Gempa Banten Hari Ini Bukan Dampak Erupsi Gunung Anak Krakatau

CNN Indonesia
Jumat, 04 Feb 2022 20:04 WIB
Jenis gempa bumi di Banten merupakan jenis gempa dangkal akibat perubahan bentuk batuan pada kerak samudera Lempeng Indo-Australia.
Erupsi Gunung Krakatau bersamaan dengan gempa Banten. (AFP/RONALD SIAGIAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono memastikan gempa yang mengguncang Banten pada Jumat (4/2) sore ini bukan disebabkan oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Bukan karena aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau," kata Rahmat saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (4/2).

Rahmat menjelaskan analisis BMKG terkait gempa magnitudo 5,2 yang berpusat di laut pada jarak 63 kilometer arah Barat Daya, Bayah, Banten, dengan kedalaman 55 kilometer itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut hasil analisis gempa, jenis gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat perubahan bentuk batuan pada kerak samudera Lempeng Indo-Australia.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan pada kerak samudra Lempeng Indo-Australia," jelas dia.

Gempa bumi ini memiliki skala intensitas beragam mulai dari II MMI (getaran dirasakan beberapa orang) hingga IV MMI (getaran dirasakan banyak orang di dalam rumah). Hasil pemodelan BMKG menunjukkan gempa ini tidak menunjukkan tsunami.

Sebelumnya Gempa bumi mengguncang wilayah Bayah, Banten magnitudo 5,2 pukul 17.10 WIB. Getaran gempa dirasakan hingga Jakarta dan sekitarnya.

Di hari yang sama, Gunung Anak Krakatau tercatat erupsi sebanyak dua kali. PVMBG mencatat status Gunung Anak Krakatau berada di level II alias waspada. Akibat dari erupsi Gunung Anak Krakatau, BMKG mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di Selat Sunda.

(mln/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER