BOR Rumah Sakit di Solo Naik 10 Persen dalam 2 Hari

CNN Indonesia
Jumat, 04 Feb 2022 23:48 WIB
Pemkot Solo mengingatkan fasilitas kesehatan di wilayahnya agar bersiap menghadapi lonjakan kasus gelombang ketiga akibat varian Omicron.
Suasana pelayanan di IGD RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 3 Februari 2022. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Solo, CNN Indonesia --

Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Kota Solo mengalami peningkatan 10 persen dalam dua hari terakhir. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengingatkan fasilitas kesehatan (faskes) di wilayahnya agar bersiap menghadapi lonjakan kasus gelombang ketiga akibat varian Omicron.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan saat ini BOR di Kota Solo sudah mencapai 21 persen. Padahal, pada Rabu (2/2) lalu, Dinkes Kota Solo mencatat BOR di Solo masih berada di angka 11 persen.

"BOR saat ini 21 persen dari total 440 bed. Kemarin (awal Januari) kemarin kan sempat kosong," katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (4/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia merinci 104 ruang perawatan pasien Covid-19 di Solo merupakan kamar ICU sedangkan sisanya kamar isolasi biasa sebanyak 336 tempat tidur.

Ning, sapaan akrabnya, menyebut saat ini kamar ICU sudah terisi 38 orang. Artinya, saat ini ICU untuk pasien Covid-19 sudah terpakai 36,5 persen.

BOR kamar isolasi biasa justru tercatat lebih rendah. Menurut Ning, kamar isolasi hanya terisi 25 pasien.

Ia menerangkan sebagian besar pasien tersebut berasal dari luar kota. Hal itu sejalan dengan data Covid-19 Kota Solo yang mencatat hanya 19 warga Solo yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Artinya, 44 pasien lainnya berasal dari luar Solo.

Kendati BOR rumah sakit di Solo masih relatif rendah, Ning mengingatkan agar rumah sakit bersiap-siap menghadapi gelombang ketiga.

"Kita tahu Omicron itu penularannya cepat, kematiannya rendah. Tapi, faskes harus siap," katanya.

Karakteristik varian Omicron yang memiliki tingkat penularan yang tinggi akan membuat kasus Covid-19 mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

"Kalau yang kena ini orangnya komorbid, lansia, kebutuhan khusus ini kan memerlukan perawatan. Tempat pelayanan kesehatan kita ingatkan kembali agar siap-siap untuk gelombang omicron," katanya.

Tak hanya menyediakan ruang perawatan yang cukup, Ning menyebut faskes juga harus menyiapkan sarana dan prasarana perawatan pasien Covid-19. Di antaranya ketersediaan obat, oksigen, dan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan.

"Kita kan sudah punya pengalaman saat Juni-Agustus kemarin. Itu harus jadi pelajaran buat kita," katanya.

(syd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER