Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan 100 persen hasil pemeriksaan deteksi strain baru mutasi virus corona (Covid-19) menggunakan metode pengurutan keseluruhan genom (Whole Genome Sequences/WGS) di Pulau Jawa adalah varian Omicron.
Adapun Kemenkes per 6 Februari mencatat sebaran kasus Omicron di Indonesia telah mencapai 3.779 kasus, dan tersebar di 18 provinsi Indonesia.
"Saya bisa sampaikan di sini bahwa untuk di Jakarta dan Jawa itu sudah hampir 100 persen yang semua kita tes WGS itu Omicron. Untuk daerah di Sumatra seperti Batam dan juga perbatasan darat Kalimantan Barat, itu masih imbang antara Omicron dan Delta," kata Budi dikutip dari program News Room CNNIndonesia TV, Selasa (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi tak merinci periode waktu tes genome di Pulau Jawa yang mencatat hampir 100 persen kasus Omicron. Dia hanya mengatakan kemungkinan mayoritas kasus Covid-19 di Indonesia saat ini memanglah Omicron lantaran varian yang pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 16 Desember 2021 lalu itu memiliki tingkat penularan yang cepat dan masif.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 8 FEBRUARI 2022 Kasus Positif Bertambah 37.492, Meninggal 83 Orang |
Namun, 'jaring' pemerintah belum kuat lantaran fasilitas laboratorium tes WGS di Indonesia terbatas di 12 tempat dan maksimal kapasitas pemeriksaan dalam sebulan sebanyak 2 ribu saja. Ia menambahkan, dalam sekali tes WGS, pemerintah harus mengeluarkan dana sekitar Rp6 juta.
"Kita hanya memiliki 12 laboratorium dan dengan kapasitas 2 ribu per bulan, dengan kasus positif hariannya 30 hari. Jadi tidak mungkin kita bisa lakukan WGS semuanya, nah, kita melakukan secara random saja sekarang. Seperti Jakarta kita ambil random, kita lihat ada berapa persen yang Omicron," jelas Budi.
Namun demikian, Budi mengklaim kapasitas pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen di Indonesia telah di atas batas ideal Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1:1.000 orang per minggu.
Mantan Wakil Menteri BUMN itu menambahkan, sepanjang gelombang Omicron ini pihaknya sudah mencapai target 500 ribu pemeriksaan dalam sehari. Jumlah itu menurutnya lebih tinggi dibandingkan capaian pemeriksaan harian pada gelombang Delta Juli 2021 lalu yang berada di kisaran 300 ribu orang yang diperiksa dalam sehari.