Orang tua siswa lainnya, Yopi mengatakan PTM penting dilakukan karena siswa dapat belajar banyak hal. Ia pun berharap pemerintah tidak memutuskan untuk kembali menghentikan PTM.
"Maunya sekolah tetap jalan. Gak efektif (PJJ), anak ini bukan sekadar belajar sosial, belajar bidang studi dan segala macam. Banyak yang dipelajari, disiplin, akhlak, tanggung jawab. Ini berkurang sekarang ini," katanya.
Selain soal itu, Yopi juga menyinggung biaya yang dikeluarkan selama PJJ. Ia mengatakan biaya yang dikeluarkan orang tua menjadi dobel karena di satu sisi harus membeli keperluan sekolah, namun juga harus membeli kuota untuk pembelajaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contoh masa tahun ajaran baru, (bayar) buku tetap jalan, SPP tetap jalan. Apalagi misal anak saya baru masuk SMA, baju seragam dibayar, baju olahraga dibayar. Dipakai enggak? Itu hal kecil aja. Kita sebagai orang tua berat di situ," katanya.
"Satu masalah untuk biaya voucher, kuota kan double juga. Udah biaya sekolah kita bayar normal, seragam segala macam bayar normal, kuota lagi," ucapnya.
Terkait dengan penularan kasus Covid-19, menurutnya hal itu bisa diantisipasi baik oleh orang tua maupun sekolah.
"Tergantung kita sebagai orang tua bagaimana kita protect anak dari rumah sebelum ke sekolah. Dari pihak sekolah juga pasti ada antisipasi," katanya.
Sementara itu, salah seorang orang tua murid di Tasikmalaya, Dudi mengatakan PJJ yang berlangsung sebelumnya tidak efektif lantaran tidak semua siswa/orang tua memiliki handphone.
Dudi sendiri, tinggal cukup jauh dari perkotaan. Menurutnya, di tempat itu tidak semua orang tua punya handphone (HP).
"Katanya harus belajar di rumah, tapi kalau orang tuanya gak ngerti (untuk ajarin)? Kan harus berhubungan dengan guru, harus pakai HP, kalau enggak punya HP gimana," ucapnya.
Ia mengaku sebelumnya mendengar informasi bahwa sekolah akan kembali ditutup seiring kasus Covid-19 yang meningkat. Namun ia berharap hal itu tidak dilaksanakan.
"Katanya ini mau diliburin lagi. Gimana ya? Anak lagi cari ilmu, kalau di kampung kan gak punya HP. Jangan jarak jauh," tutupnya.