KSP Klaim Jokowi Utamakan Dialog di Desa Wadas

CNN Indonesia
Rabu, 09 Feb 2022 19:27 WIB
KSP menyatakan Presiden Jokowi selalu meminta jajarannya mengedepankan dialog dalam setiap pelaksanaan kebijakan, termasuk di Desa Wadas, Purworejo, Jateng.
Deputi V Kepala Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengutamakan dialog dalam penyelesaian kasus di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Deputi V Kepala Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengutamakan dialog dalam penyelesaian kasus lahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Dani, sapaan akrab Jaleswari, menyampaikan pemerintah tak menghendaki kekerasan. Menurutnya, Jokowi selalu menekankan pendekatan dialog dalam setiap pelaksanaan kebijakan.

"Presiden selalu mengingatkan hal itu kepada kita semua. Presiden menginginkan selesaikan setiap persoalan dengan mengedepankan dialog," kata Dani lewat keterangan tertulis, Rabu (9/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dani berpendapat pengerahan polisi di Desa Wadas berlebihan. Menurutnya, perlu ada evaluasi terhadap penanganan masalah di salah satu desa terdampak proyek Bendungan Bener.

Di sisi lain, Dani berharap masyarakat mendukung kebijakan pemerintah membangun Bendungan Bener. Ia mengklaim bendungan tersebut untuk kepentingan masyarakat.

"Pemerintah juga berharap masyarakat memahami nilai strategis pembangunan tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, aparat kepolisian dikerahkan mendampingi pengukuran lahan di Desa Wadas, Senin (8/2). Pengerahan polisi diwarnai dengan aksi kekerasan dan penangkapan terhadap warga Wadas.

Setidaknya 67 warga ditangkap dalam peristiwa tersebut kemarin. Puluhan warga itu kini sudah dibebaskan. Namun satu orang warga dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani isolasi di rumah sakit.

Menko Polhukam Mahfud MD membantah informasi maupun pemberitaan terkait situasi mencekam Desa Wadas saat aparat kepolisian mengawal tim pengukur lahan tambang batuan andesit untuk Bendungan Bener.

"Semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan seakan-akan terjadi suasana mencekam di Desa Wadas kemarin itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan terutama di media sosial," kata Mahfud dalam jumpa pers, Rabu (9/2).

Namun, pernyataan Mahfud dibantah salah satu warga Desa Wadas yang tak mau disebutkan namanya. Dia mengatakan aparat kepolisian masih berkeliaran di dalam desa.

"Situasi saat ini masih seperti tadi, belum aman masalahnya di setiap titik pintu masuk Desa Wadas dan di titik-titik tertentu masih dijaga oleh aparat," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (9/2) sore.

(dhf/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER