Mabes Polri mengklaim tak ada tindak kekerasan oleh aparat terhadap warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah saat melakukan pengamanan pengukuran lahan warga untuk tambang batu Andesit.
Pernyataan ini turut membantah temuan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang menyatakan ada temuan kekerasan oleh polisi kepada warga.
"Fakta yang ada saat itu di lapangan tidak ada tindak kekerasan, yang ada adalah upaya paksa yang dilakukan oleh anggota Polri dalam mengamankan warga dari ancaman warga yang lain," kata Karo Penmas Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (14/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramadhan turut menyebut bahwa proses pengamanan masih sesuai prosedur. Termasuk, soal tak ada upaya penembakan di lokasi.
"Tidak ada penembakan atau keluar letusan senjata, pengamanan masih menggunakan SOP. Dan Protap 01 tidak pernah dikeluarkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Ramadhan menyampaikan bahwa proses penyelesaian konflik di Desa Wadas pun telah dikoordinasikan dengan Gubernur Jawa Tengah serta pihak terkait lainnya.
"Mengedepankan persuasif dan dialog dengan warga terutama warga yang belum menerima untuk dicarikan solusi terbaik," ucap Ramadhan.
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menyatakan pihaknya menemukan kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian kepada warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah saat melakukan pengamanan pengukuran lahan warga untuk tambang batu Andesit.
Itu berdasarkan hasil temuan sementara dari tim pencarian fakta Komnas HAM yang menerjunkan tim ke Desa Wadas soal peristiwa yang terjadi pada Selasa 8 Februari 2022 lalu.
"Menemukan fakta adanya kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian dalam pengamanan pengukuran lahan warga yang sudah setuju," kata Beka dalam keterangan resminya, Minggu (13/2).
Selain itu, Komnas HAM juga mendapat informasi bahwa ada beberapa warga sampai saat ini belum pulang ke rumah masing-masing.
Kemudian, juga terdapat fakta terjadi kerenggangan hubungan sosial antarwarga yang setuju dan menolak penambangan batuan andesit.
Sebagai informasi, aparat kepolisian berseragam dan perlengkapan komplit masuk dan mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2) pagi.
Kedatangan aparat diklaim untuk mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengukur lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener.
Buntutnya, polisi menangkap puluhan warga yang dianggap melawan, mulai dari lansia hingga anak di bawah umur. Namun, puluhan warga itu akhirnya dilepaskan dan kembali ke rumah masing-masing.
(dis/wis)