Jabar-Bali Diprediksi Dekati Puncak Covid, Omicron Geser ke Luar Jawa
Puncak lonjakan kasus Covid-19 imbas penularan varian Omicron diprediksi mulai turun di Jakarta pekan ini. Gelombang ini diduga akan menerpa daerah lain.
"Saya rasa nanti Banten, Jabar, Bali ini sudah mendekati puncak, dan baru akan bergeser ke provinsi-provinsi seperti Jatim, DIY, dan luar jawa," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/2).
"DKI kemungkinan besar kami amati minggu ini sampai puncaknya, dan akan bergerak turun. Dan [keterisian] rumah sakit berhenti di level 40-50 persen dibandingkan Delta," lanjutnya.
Budi mengakui ada lonjakan kasus Covid-19 harian saat ini. Seperti laporan kasus konfirmasi Covid-19 pada 12 Februari yang melonjak hingga 55.209 kasus, nyaris melampaui dari rekor penambahan kasus harian tertinggi yang terjadi pada 15 Juli 2021 lalu, dengan 56.757 kasus sehari akibat sebaran varian Delta.
Mantan Wakil Menteri BUMN itu juga mengungapkan setidaknya 6 provinsi dan 37 kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus Omicronnya yang melampaui kasus pada saat puncak gelombang kedua akibat varian Delta tahun lalu.
"6 provinsi yakni DKI, Banten, Jabar, Bali, NTB, dan Papua," kata dia.
Meski demikian, Budi memastikan varian Omicron tidak menyebabkan keterisian rumah sakit rujukan pasien Covid-19 menjadi penuh.
"Semua provinsi yang sudah melampaui Delta kasusnya itu, keterisian rumah sakitnya sekitar 30 persen dari puncak Delta. Tapi ada dua yang agak tinggi, Jakarta dan Bali," ujarnya.
Budi memastikan, pihaknya telah mengantisipasi lonjakan dengan menyiagakan tempat tidur rumah sakit rujukan pasien Covid-19 beserta alat kesehatan seperti oksigen konsentrator dan juga membangun generator oksigen.
Dari 400 ribu tempat tidur rumah sakit di seluruh Indonesia, 120 ribu di antaranya digunakan untuk perawatan pasien Covid-19. Dan hingga saat ini, baru 27 ribu yang terpakai.
Senada, Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menilai pola penambahan kasus Covid-19 di Jakarta mulai menunjukkan penurunan.
Berdasarkan data pemerintah, kasus aktif di Jakarta turun 13.399 kasus dalam periode 11-13 Februari. Kasus aktif adalah orang yang masih dirawat atau menjalani isolasi.
Pada Jumat (11/2), jumlah kasus aktif tercatat turun 5.311 kasus dari 86.901 kasus, sehingga saat itu, tercatat kasus aktif menjadi 81.590. Pada Sabtu (12/2), jumlah kasus aktif turun 3.167. Sehingga total kasus menjadi 78.423.
Pada Minggu (13/2), kasus aktif turun sebanyak 4.921, sehingga akumulasi kasus aktif menjadi 73.502.
"Memang Jakarta kelihatan dari 3-4 hari terakhir sudah mulai ada pelandaian dan belum sampai melewati Delta. Nah, kita lihat seminggu ke depan lagi, kalau lanjut terjadi, berarti Jakarta sudah selesai," kata Luhut.
Namun, Luhut mewanti-wanti pola kenaikan kasus Covid-19 di DIY yang lambat yang berbeda dengan lima provinsi lainnya di Pulau Jawa.
Lihat Juga : |
"Tapi lebih lambat lagi saya lihat itu Jogja, disini sudah naik kencang, Jakarta, di Jogja masih flat gitu," kata dia.
Meski belum berencana melakukan pengetatan, Luhut meminta warga tetap waspada lantaran lonjakan kasus akan menjalar ke provinsi lainnya, khususnya di luar Jawa Bali.
(khr/blq/yoa/arh)