Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) mengaku tunggakan pembayaran klaim pelayanan pasien virus corona oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan 'beban' baru, baik pada operasional fasilitas kesehatan maupun sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) ARSSI Iing Ichsan Hanafi menambahkan, salah satu imbas tunggakan senilai Rp25,10 triliun sepanjang 2021 itu bahkan membuat honor para dokter ikut terhambat.
"Terus terang saja, untuk misalnya yang sekarang ditunggakan itu [Rp25,10 triliun]. Terus terang rumah sakit belum membayar honor para dokternya, ratusan miliar honor dokter yang seharusnya dibayarkan ke para dokter, begitupun yang di tahun 2020," kata Ichsan dalam siaran CNNIndonesia TV, Senin (14/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenkes meminta para tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar virus corona dengan status tanpa gejala atau OTG tetap dapat memberikan pelayanan telemedicine saat menjalani masa isolasi mandiri (isoman).
Kemenkes juga mendorong penugasan khusus pada dokter yang bertugas di manajemen untuk membantu pelayanan atau sebagai konsultan. Selain itu, mobilisasi dokter di luar Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Covid-19 juga perlu dilakukan untuk membantu tatalaksana pasien di bawah supervisi DPJP.
"Perlu juga pelibatan dokter atau nakes yang sedang menjalankan isoman tanpa gejala dalam pelayanan melalui telemedicine, yaitu memberikan telekonsultasi pada staf atau pasien," tulis Kemenkes melalui keterangan tertulis, Senin (14/2).
Kemenkes membeberkan data sejumlah kasus kematian warga akibat terpapar virus corona di Indonesia selama 19 hari atau pada periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi menyebut dari ratusan kematian warga yang tercatat selama periode itu, kebanyakan dari mereka belum menerima vaksin sama sekali ataupun baru menerima vaksin satu dosis. Kematian terbanyak juga terjadi pada mereka yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid.
"Data Kemenkes pada periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien Covid-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap," kata Nadia dikutip dari situs resmi Kemenkes, Senin (14/2).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan vaksin virus corona BUMN yang merupakan kerjasama PT Bio Farma (Persero) dengan Baylor College of Medicine masih dalam tahap persiapan menuju uji klinik fase 1.
"Saat ini sudah didampingi oleh BPOM dalam bentuk desk konsul uji non klinik, dan untuk penyiapan protokol uji klinik fase 1," kata Sekretaris Utama BPOM I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR, Senin (14/2).
Capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Senin (14/2) Pukul 12.00 WIB tercatat, 188.338.544 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 135.814.029 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 90,43 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 65,21 persen.