Pelambatan Internet Wadas Diduga Terkait Tebing dan Traffic Tinggi

CNN Indonesia
Selasa, 15 Feb 2022 06:58 WIB
Telkomsel mengklaim sinyal susah di Wadas lantaran kontur tebing dan traffic tinggi saat keramaian pada masa pengukuran tanah.
Penguat sinyal akan dipasang di depan masjid Wadas menyusul dugaan pelambatan internet. (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak operator mengklaim keluhan sinyal internet sulit di Desa Wadas, Purworejo, terkait kontur tebing wilayah itu dan pemakaian tinggi.

General Manager Network Service Telkomsel Jateng-DIY Eko Prasetyo menjelaskan sebenarnya ada tiga unit Based Transceiver Station (BTS) yang menjangkau area Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

"Kita sebenarnya sudah ada 3 BTS untuk cover area sini. Tapi kendala kontur tebing Desa Wadas memang kendala utama, terlebih pekan lalu saat ada keramaian penggunaan traffic tinggi karena banyak orang ada di Wadas. Kalau biasanya hanya untuk kebutuhan warga Desa Wadas sudah cukup," terang dia, di Desa Wadas, Purworejo, Senin (14/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengatasinya, tim teknisi menempatkan alat repeater penguat sinyal di atas pohon hutan Desa Wadas yang sifatnya sementara. Meski demikian, alat tersebut dapat menjadi permanen jika memang sangat dibutuhkan warga setempat.

"Kita menjawab keluhan dari warga beberapa hari lalu, makanya hari ini kita langsung datang bawa tim teknisi untuk pasang penguat sinyal repeater. Alat tersebut kita taruh di atas pohon seberang Masjid Wadas. Mudah-mudahan malam ini sudah bisa on," ungkap Eko.

Pemasangan penguat sinyal ini juga dipantau oleh Kepala Ombudsman perwakilan Jawa Tengah Siti Farida yang saat itu tengah melakukan investigasi di Desa Wadas.

"Saya sangat terima kasih ini Telkomsel bisa respons gerak cepat. Hal-hal pelayanan publik inilah yang kami pantau monitoring, kebetulan Desa Wadas mengeluhkan jaringan listrik yang kerap padam dan sinyal internet lemot," ujar Siti Farida.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi di Desa Wadas pada Selasa (8/2) saat ratusan personil kepolisian mendatangi Desa Wadas untuk mengawal proses pengukuran lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait tambang batu andesit untuk proyek Bendungan Bener Purworejo.

Pengerahan Polisi inipun mengundang trauma dan ketakutan warga dimana terasa mencekam karena jaringan listrik padam dan sinyal internet lemot sehingga warga susah berkomunikasi minta bantuan dan perlindungan.

Sejumlah aktivis menduga pelambatan internet ini disengaja untuk menutup akses informasi soal kondisi Wadas.

(dmr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER