Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasakan sendiri lemahnya jaringan internet di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Momen itu terekam dalam video yang diunggah Ganjar di akun twitternya, @ganjarpranowo, ketika berkunjung ke Wadas.
Dalam video tersebut terlihat ia sedang menelepon dan meminta agar jaringan internet di Wadas dipulihkan.
"Sinyalnya dihidupkan ya, Mas. Dicek ya, ada masalah apa, Desa Wadas Purworejo, Mas? Dicek ya. Ini ditunggu soalnya sinyal di sini hilang-hilang," ujar Ganjar dalam telepon menggunakan bahasa Jawa, Minggu (13/2) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insya Allah di sini kondusif, sudah kondusif," lanjut Ganjar.
Warga Desa Wadas Ngabdul Mukti membenarkan momen Ganjar merasakan langsung kesulitan sinyal jaringan internet di desanya, khususnya di Masjid Nurul Huda.
"Kemarin memang di TKP [masjid] enggak ada sinyal. Untuk daerah-daerah tertentu, itu bisa, tapi kalau di sana sendiri enggak bisa. Makanya Pak Ganjar kemarin saya minta untuk coba buka hp, sinyalnya ada enggak?" ujar Ngabdul Mukti saat dihubungi.
Ngabdul mengatakan penurunan jaringan internet kembali terjadi setelah aparat kepolisian datang berbondong-bondong mengawal pengukuran lahan tambang di Desa Wadas pekan lalu.
"[Terutama] di daerah masjid tapi ya seluruh Wadas itu sulit lah," ujarnya.
Lebih lanjut, Ngabdul mengaku telah melaporkan ke Ganjar terkait jumlah aparat yang pihaknya lihat saat mendatangi Desa Wadas. Menurutnya, jumlah aparat lebih banyak ketimbang yang disampaikan Polda Jawa Tengah.
"Dari persentasenya aparat, enggak sesuai dengan yang disebut kalau kurang dari 250 orang [personil] itu. Faktanya kemarin Pak Ganjar sudah menemui sendiri lah," katanya.
Ganjar mengunjungi Desa Wadas setelah aparat kepolisian diterjunkan ke desa itu pada Selasa (8/2). Pasukan polisi bersenjata lengkap dikerahkan untuk mengawal pengukuran lahan tambang batu andesit proyek Bendungan Bener.
Namun, anggota kepolisian tak hanya mengawal tim pengukur. Mereka juga menangkap warga Desa Wadas yang dianggap memprovokasi penolakan rencana penambangan tersebut.
Ganjar telah meminta maaf terkait kehadiran aparat dan penangkapan puluhan warga. Ia pun berencana menginap di Desa Wadas untuk melanjutkan dialog dengan warga terkait tambang batu andesit untuk Bendungan Bener.