Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) harian di provinsi luar Jawa-Bali pada 3 sampai 4 pekan ke depan. Peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan itu terjadi akibat penyebaran varian Omicron.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi mengatakan provinsi di Jawa-Bali sudah mulai mendekati puncak atau bahkan melewati puncak kasus Covid-19 harian, seperti DKI Jakarta.
"Untuk non Jawa-Bali akan ada potensi peningkatan 3-4 minggu ke depan. Oleh karena itu, kita tetap menjalankan protokol kesehatan, deteksi dini, dan segera vaksinasi," kata Nadia dalam konferensi pers, Rabu (16/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia mengklaim pemerintah telah siap menghadapi gelombang Omicron kali ini, seperti memperketat PPKM di daerah level 3, meningkatkan strategi surveilans testing, tracing, dan treatment (3T), serta mempersiapkan kapasitas rumah sakit dan jumlah tenaga kesehatan.
Selain itu, kata Nadia, pihaknya juga telah mendistribusikan 18 ribu oksigen konsentrator ke 34 provinsi. Kemenkes juga tengah membangun 36 generator oksigen, 20 di antaranya sudah terinstal di berbagai provinsi di Indonesia.
"Masyarakat tetap tenang karena pemerintah lebih siap menghadapi fase peningkatan ini, mengingat pembelajaran di gelombang Delta pada bulan Juli-Agustus 2021. Kita berharap masyarakat tetap waspada walaupun terjadi penurunan kasus di wilayahnya," ujarnya.
Positif Covid-19 harian kemarin telah melampau rekor tambahan kasus saat gelombang kedua pertengahan tahun lalu.
Satgas Covid-19 mencatat tambahan 57.049 kasus pada Selasa (14/2). Sebelumnya, tambahan kasus Covid-19 tertinggi terjadi pada 15 Juli 2021 sebanyak 45.757.
Total kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak awal pandemi mencapai 4.901.328 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 4.349.848 sembuh, 145.455 meninggal dunia, dan 406.025 lainnya masih dalam perawatan maupun isolasi.
(khr/fra)