Beredar Nama Anggota KPU Terpilih, KSP Anggap Lumrah

CNN Indonesia
Rabu, 16 Feb 2022 16:28 WIB
Kantor Staf Presiden (KSP) menganggap beredarnya nama anggota KPU-Bawaslu terpilih merupakan hal biasa sebagai aspirasi masyarakat.
Juri Ardiantoro saat menjabat Ketua KPU di acara peresmian kantor baru KPU di Plaza Hayam Wuruk Tower, Jakarta, Selasa, 27 Desemeber 2016. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kantor Staf Presiden (KSP) menganggap peredaran nama anggota KPU-Bawaslu terpilih sebagai hal biasa. Daftar nama yang beredar di media sosial itu dianggap sebagai aspirasi masyarakat.

Deputi IV Kepala Staf Presiden Juri Ardiantoro mengatakan daftar nama itu menunjukkan perhatian masyarakat tinggi terhadap proses seleksi anggota KPU-Bawaslu. Dia menyebut hal itu sebagai bagian dari masukan publik.

"Ya, biasa saja nama-nama beredar karena perhatian publik memang sangat tinggi," kata Juri lewat pesan singkat, Rabu (16/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Juri mengingatkan keputusan akhir ada di DPR. Pemerintah pun telah menyerahkan seluruh keputusan kepada DPR.

"Kita percayakan pada DPR untuk memilih nama-nama terbaiknya," ujarnya.

Sebelumnya, beredar daftar nama anggota KPU-Bawaslu terpilih. Hal itu terjadi saat proses seleksi masih berjalan di DPR.

Daftar nama yang beredar di media sosial pun disertai afiliasi politik setiap kandidat. Latar belakang agama dan organisasi kemasyarakatan pun dicantumkan dalam daftar tersebut. Berikut ini bunyi pesan yang beredar di media sosial.

Kesepakatan di partai koalisi per tadi malam :

KPU :
1. Parsadaan Harahap (HMI/Golkar)
2. Idham Holid ( HMI/Nasdem)
3. Betty (HMI/Nasdem)
4. Augus Mellaz (non muslim/PDIP)
5. Yulianto (GMNI/PDIP)
6. Afif (PMII/PKB)
7. Hasyim (Ansor/Gerindra)

Bawaslu :
1. Rahmat bagja (HMI/Golkar)
2. Fuadi (HMI/Gerindra)
3. Totok ( GMNI/PDIP)
4. Herwin (Non Muslim/Nasdem)
5. Loli (PMII/PKB)

Daftar nama itu telah dibantah oleh Komisi II DPR yang menangani seleksi anggota KPU-Bawaslu. Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim menyebut daftar itu hoaks.

"Tidak benar itu. Fit and proper test saja masih berjalan kok. Lah, gimana caranya ambil keputusan? Hoaks itu," ungkap Luqman saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (16/2).

(dhf/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER