Wagub: BOR RS Covid di Jabar 25,9 Persen, Masih di Bawah WHO

CNN Indonesia
Jumat, 18 Feb 2022 03:25 WIB
Angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Jawa Barat mencapai 25,91 persen.
Ilustrasi BOR RS Covid. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melaporkan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Jabar mencapai 25,91 persen. Sementara, wilayah sebaran Covid-19 tertinggi di kawasan Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) dan Bandung raya.

"Update hari ini, jika mengacu pada kapasitas maksimal rumah sakit (19.695 tempat tidur), BOR di Jabar 25,91 persen atau masih di bawah standar WHO 60 persen," kata Uu, Kamis (17/2).

Uu mengatakan, Pemprov Jabar sudah mempersiapkan seluruh keperluan sarana prasarana jika terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah mempersiapkan 23 tempat isolasi terpadu atau isoter, sehingga apabila ada kenaikan kasus tidak akan panik seperti sebelumnya," ujarnya.

Sebanyak 17 kabupaten/kota di Jabar kembali ke level 3 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan 9 kabupaten/kota di level 2. Kabupaten Pangandaran menjadi satu-satunya wilayah yang berada di level 1.

Uu tetap mengimbau agar masyarakat tidak lalai dalam memperketat protokol kesehatan. Menurutnya, peningkatan kasus terkonfirmasi yang terjadi selama satu pekan ini salah satunya akibat kelalaian masyarakat.

Untuk itu, ia meminta pimpinan daerah kabupaten/kota dan Satgas Covid-19 dapat menggebyarkan kembali sosialisasi prokes dan vaksinasi. Selain memperbanyak pengetesan baik dengan antigen maupun PCR.

"Alasan meningkatnya kembali kasus Covid-19 karena adanya kelalaian masyarakat, mungkin juga dari Satgas dan Pemerintah Daerah. Mungkin masyarakat sudah mulai bosan dengan keadaan saat ini, tetapi Pemda Provinsi, pemkot, pemkab, dan satgas tidak akan bosan menangani kasus Covid-19," tuturnya.

Terkait vaksinasi, Uu menyebutkan di Jabar masih ada ketidaksesuaian data antara pemprov dan pemda kabupaten/kota.

"Seperti Kabupaten Cianjur, data di kami baru sekitar 50 persen, ternyata sudah di atas 80 persen. Oleh karena itu, tugas kami dari pemprov, pemkot dan pemkab untuk mencocokkan data, sehingga dapat diperoleh data yang akurat," cetusnya.

(hyg/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER