16 Meninggal Akibat Covid-19 di Bandung, 70 Persen Belum Divaksin

CNN Indonesia
Jumat, 18 Feb 2022 09:51 WIB
Sebanyak 16 orang meninggal akibat Covid-19 di Bandung sejak awal tahun, imunisasi anak digencarkan di Kupang demi menyiasati rendahnya angka vaksinasi.
Ilustrasi. Kematian akibat C0vid-19 di Bandung sejak awal tahun menacapai 16 kasus. (Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Bandung, CNN Indonesia --

Sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 sepanjang Januari-Februari 2022. Mereka memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan sebagian besarnya belum divaksin.

"Kalau kita berbicara data meninggal dari 1 Januari sampai tanggal 16 Februari, ada 16 orang yang meninggal," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron, Kamis (17/2).

"Dari 16 itu dikategorikan hampir 100 persen komorbid dan 70 persen belum divaksin," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jauh Asep mengatakan, sebanyak 80 persen penyebaran Covid-19 di Kota Bandung merupakan varian Omicron.

"Hasil dari dinkes, 80 persen varian Omicron sisanya masih terus diperiksa varian apa. Varian Delta masih bisa memungkinkan," cetusnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung telah menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) untuk masyarakat dan tenaga kesehatan.

Mereka yang menjalani isoman yaitu pasien yang mengalami gejala ringan atau orang tanpa gejala.

"Kita menyediakan tempat isoman di hotel khusus nakes. Untuk di kewilayahan, kita merekomendasikan beberapa hotel untuk dijadikan isoman berbayar," tutur Asep.

"Pemerintah merekomendasikan beberapa tempat hotel untuk isoman. Seluruh masyarakat yang sedang terpapar Covid-19 dipastikan dilayani," ucapnya.

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, total kasus terkonfirmasi aktif saat ini mencapai 6.846 orang. Jumlah tersebut terus bertambah 774 kasus dibandingkan hari sebelumnya.

Terpisah, vaksinasi anak usia 6 Tahun hingga 11 Tahun dikebut di saat angkanya baru mencapai 37,83 persen.

"Ini masih rendah, sehingga terus kita (Polres Kupang) gencarkan vaksinasi bagi anak-anak di sekolah-sekolah dan kita bekerjasama dengan pemda", jelas Kapolres Kupang, AKBP. F.X Irwan Arianto, Kamis (17/2).

Dia mengungkapkan faktor geografis wilayah Kabupaten Kupang yang cukup luas menjadi salah satu penyebab masih rendahnya pencapaian vaksinasi untuk anak-anak.

"Sasaran utama adalah anak-anak, tapi bagi siapapun yang belum divaksin bisa datang ke gerai vaksin ini untuk menerima suntikan vaksin," ungkapnya.

Sampai 14 Februari, pencapaian vaksnasi di Kabupaten Kupang mencapai 75,33 persen untuk dosis pertama dan 44,39 untuk dosis kedua atau keseluruhannya telah mencapai 60,90 persen.

(hyg/blo/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER