Viral Pagelaran Wayang Sindir Basalamah, Warganet Kecewa ke Gus Miftah

CNN Indonesia
Senin, 21 Feb 2022 15:52 WIB
Hujan sindiran terhadap pendakwah yang mempermasalahkan hukum wayang dalam Islam meramaikan pagelaran Wayang Kulit Menggugat di Ponpes Ora Aji Gus Miftah.
Pendakwah Gus MIftah mengaku banyak kesamaan dengan Khalid Basalamah. (Foto: CNN Indonesia/ Tiara Sutari)

Merespons kritikan warganet itu, Gus Miftah menilai perbedaan pendapat sebagai hal wajar.

"Kalau yang viral atau trending itu tentang sajak saya, kalau soal kritik ilmu atau perbedaan pendapat dalam ilmu itu kan suatu yang lumrah. Jadi ya sah-sah saja begitu loh. Jadi kalau sajak yang saya buat itu tanggungjawab saya penuh," katanya saat dikonfirmasi, Senin (21/2).

Gus Miftah juga mengklaim untuk beberapa hal dirinya dan Ustadz Khalid Basalamah mungkin memiliki perspektif sama. Dia menyebut pihak yang gemar membesar-besarkan perbedaan cara pandang hanyalah para mereka yang memanfaatkan situasi demi keuntungan sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mencoba memancing di suasana seperti ini saja begitu. Ya dan kita sudah terbiasa gitu lho, katakanlah menurut beliau haram menurut saya tidak, ya kan itu sah-sah saja itu, salahnya di mana? Dan umat juga harus dewasa sama halnya ketika hukum merokok, Muhammadiyah mengharamkan, NU memubahkan, kan ya biasa-biasa saja itu, salahnya di mana?" kata pendakwah nyentrik itu.

Terkait adegan kontroversial dalam Pagelaran Wayang Kulit Menggugat di Ponpes Ora Aji, Gus Miftah mengklaim itu merupakan ranah sang dalang.

"Jadi kalau sajak yang saya buat itu tanggung jawab saya penuh. Tapi kalau soal atraksi di dalam pentas wayang, itu merupakan domainnya dalang. Bukan saya," katanya kepada CNNIndonesia.com.

"Jadi isinya tentang apa itu kita hanya dikasih lakonnya saja. Tetapi pertunjukannya seperti apa itu ya urusan dalang bukan urusan saya dan saya tidak bisa intervensi itu. Itu sudah merupakan kebiasaan bahwa atraksi panggung atau atraksi dalam pertunjukan itu urusan dalang," imbuh dia.

Menurutnya, pagelaran wayang itu merupakan hasil permintaan para seniman.

"Pentas terakhir yang kemarin kita lakukan itu karena permintaan teman-teman seniman untuk bisa urun rembuk di pondok saya yang kebetulan memang saya begitu care dengan soal seni dan budaya. Karena ada permintaan itu ya sebisa mungkin saya bantu," klaimnya.

Gus Miftah sendiri mengaku Ponpes Ora Aji telah rutin menggelar pertunjukan wayang sejak 2012 lalu. Hanya sempat terhenti lantaran munculnya Pandemi Covid-19.

"Jadi kalau dimaknai pentas wayang itu merupakan reaksi atau respons dari apa yang terjadi hari ini (polemik wayang haram) saya pikir kurang pas," dalihnya.

Nama Khalid Basalamah belakangan menjadi sorotan usai pernyataannya yang disebut telah mengharamkan wayang.

"Tentu saja [dilarang], saya sudah pernah bilang ke teman-teman sekalian, tanpa mengurangi hormat terhadap tradisi dan budaya, semua suku, kita berbicara dalam ceramah ini bukan untuk menjatuhkan," kata dia, dalam sebuah video.

"Tapi kita harus tahu dan sadar, bahwa kita muslim dan dipandu agama. Harusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya. Jangan dibalik, budaya diislamkan, susah. Mengislamkan budaya ini repot, karena budaya banyak sekali," imbuhnya.

(kum/thr/arh)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER