Warga Kota Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku panik saat terjadi gempa Magnitudo 5,8 yang terjadi pada Senin (21/2) pukul 20.36 WITA.
Wawan Setiawan, Warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Langje Rembong, Ruteng, yang dihubungi CNNIndonesia.com, mengaku merasakan goncangan yang cukup kuat akibat gempa itu.
"Sangat kuat [goncangannya] tadi," kata Wawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kuatnya goncangan, beberapa warga sekitar sempat panik dan berlari keluar rumah.
"Kita lari keluar rumah," tambah Wawan.
Lihat Juga : |
Gempa, lanjut Wawan, disertai dengan bunyi gemuruh sehingga menimbulkan kepanikan warga. Namun demikian, aku dia, tidak ada rumah warga yang rusak sejauh ini.
Dia mengaku masih sangat trauma terlebih malam ini sudah dilanda dua kali gempa, yakni pada pukul 20.36 WITA dan 21.06 WITA. Guncangan pertama, kata dia, sangat terasa dan berlangsung sekitar lima hingga 10 detik. Sedangkan goncangan kedua berlangsung sesaat.
"Terlalu kuat [goncangan] pertama dan agak lama sekitar lima sampe 10 detik, kalau yang kedua tidak terlalu lama," ujarnya.
Usai dua kali gempa, Wawan mengungkapkan sejauh ini belum ada pengumuman kewaspadaan bagi warga dari pemerintah daerah setempat.
Senada, Warga Ruteng lainnya, Yolan mengakui goncangan akibat gempa pada Senin (21/2) malam sangat kuat.
"Aduh, besar sekali (goncangannya) sudah dua kali. Pertama itu sekitar lima detik tapi yang kedua tidak terlalu lama," kata dia.
Yolan mengaku bahwa saat terjadi gempa seisi rumah sempat memegang dinding rumah agar tidak terjatuh. Hal tersebut dilakukan karena gempa yang sangat kuat.
"Panik, semua dalam rumah kaget. Karena getar yang sangat lama dan besar kita semua pegang tembok [rumah]," kata Yolan. Untungnya, kediaman Yolan tidak terdampak gempa tersebut.
Sementara itu, Kapolres Manggarai AKBP Yoce Marten mengatakan belum ada laporan kerusakan akibat gempa itu. Pihaknya masih melakukan pendataan.
"Belum ada [laporan kerusakan]," ujarnya, yang juga mengaku sempat panik saat terjadi gempa.
(blo/arh)