Airlangga Ingatkan Pergeseran Kasus Aktif Covid-19 ke Luar Jawa-Bali

Partai Golkar | CNN Indonesia
Selasa, 22 Feb 2022 11:00 WIB
Airlangga Hartarto mengatakan bahwa saat ini terjadi pergeseran kenaikan kasus harian dan kasus aktif Covid-19 ke luar Jawa-Bali, sesuai prediksi pemerintah.
Airlangga Hartarto mengatakan bahwa saat ini terjadi pergeseran kenaikan kasus harian dan kasus aktif Covid-19 ke luar Jawa-Bali, sesuai prediksi pemerintah yang telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. (Foto: Partai Golkar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah akan terus mengadakan evaluasi mingguan terkait perkembangan pengendalian pandemi Covid-19, termasuk pada level asesmen dan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara konsisten.

Saat ini, terlihat pergeseran kenaikan kasus harian dan kasus aktif ke luar Jawa-Bali. Meski proporsinya masih lebih rendah, terjadi peningkatan kasus Covid-19 menjadi 24,1 persen dari kasus aktif nasional.

"Pada sepekan terakhir ini, angka Reproduksi Efektif (Rt) nasional naik lebih tinggi menjadi 1,18 dan juga terjadi kenaikan di seluruh pulau, kecuali Kepulauan Maluku. Pemerintah akan terus memantau dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar hal ini dapat diantisipasi lebih lanjut," kata Airlangga, Senin (21/02).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun tiga provinsi di luar Jawa-Bali dengan kasus aktif tertinggi di atas 10 ribu, namun rasio keterisian tempat tidur RS (Bed Occupancy Ratio/BOR) masih terkendali, dan konversi TT Covid-19 di RS juga masih relatif rendah, adalah Sumatera Utara (BOR 31 persen, konversi 19 persen), Sulawesi Selatan (BOR 30 persen, konversi 16 persen), dan Kalimantan Timur (BOR 29 persen, konversi 23 persen).

Pada tingkat kabupaten/kota di luar Jawa-Bali, tren perawatan pasien di RS juga mulai meningkat. Airlangga menyebut, BOR di Kota Jayapura (55,24 persen), Jayapura (59,46 persen), serta Palembang sebesar 55,72 persen patut mendapat perhatian. Dia juga mengingatkan agar diadakan aktivasi fasilitas isolasi terpusat (isoter).

"Sesuai arahan Bapak Presiden, untuk daerah yang kasusnya tinggi dan meningkat cepat, mereka harus memastikan kesiapan fasilitas isolasi terpusat (isoter), dan pemanfaatan telemedicine. Selain itu, juga harus memastikan ketersediaan obat yang cukup, baik di Pemda maupun di apotek di daerah," ujar Airlangga.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah akan terus mendorong penyiapan fasilitas isoter di luar Jawa-Bali, khususnya di daerah yang saat ini keterisian isoternya cukup tinggi, seperti Sulawesi Utara yang mencapai 63,78 persen, sehingga akan terus dimonitor dan diperhatikan secara khusus.

"Pemerintah akan menyiapkan isoter 2-3 kali lipat dibandingkan saat lonjakan Delta sebagai rencana kontijensi," katanya.

Terkait vaksinasi Covid-19, Airlangga memaparkan ada tiga provinsi yang mencatatkan capaian di bawah 70 persen, yaitu Maluku, Papua Barat, dan Papua untuk dosis pertama. Untuk dosis kedua, ada 9 privinsi dengan capaian di bawah 50 persen, yakni Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Aceh, Papua Barat, Maluku, dan Papua.

Kemudian, untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster, seluruh provinsi di luar Jawa-Bali masih tercatat di bawah 10 persen, sehingga masih perlu terus diakselerasi. Selanjutnya, terdapat 7 provinsi yang capaian vaksinasi lansia dosis pertama kurang dari 60 persen, dengan 25 provinsi mencatat capaian yang sama untuk dosis kedua.

"Bapak Presiden memberikan arahan bahwa harus diantisipasi risiko kematian, terutama bagi mereka yang Lansia, belum divaksin dan mempunyai komorbid, lalu juga harus dilakukan screening awal di IGD, agar penangangannya lebih baik. Vaksinasi dosis kedua untuk lansia harus diprioritaskan agar minimal mencapai 70% dari target. Seluruh pihak terkait harus turun membantu percepatan vaksinasi," ujar Airlangga.

Terakhir, PPKM di luar Jawa-Bali ditegaskan Airlangga masih akan berlangsung hingga 28 Februari 2022. Berdasarkan hasil evaluasi dalam dua minggu terakhir ini, Level Asesmen Situasi Pandemi mengalami peningkatan risiko.

Hingga 18 Februari 2022, terjadi peningkatan jumlah kabupaten/kota yang masuk dalam level asesmen 4 dan 3, dan penurunan jumlah kabupaten/kota di level asesmen 2 dan 1 dengan rincian level asesmen 4 sebanyak 35 Kkabupaten/kota (naik dari minggu sebelumnya sebanyak 10 kabupaten/kota), level asesmen 3 sebanyak 160 kabupaten/kota (naik dari minggu sebelumnya sebanyak 81 kabupaten/kota), level asesmen 2 sejumlah 183 kabupaten/kota (turun dari minggu sebelumnya sebanyak 270 kabupaten/kota), dan level asesmen 1 sebanyak 8 kabupaten/kota (turun dari minggu sebelumnya sebanyak 25 kabupaten/kota).

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER