Baznas Tegaskan Netralitas, Kirim Tim Dalami Dugaan Zakat Didompleng

CNN Indonesia
Selasa, 22 Feb 2022 11:56 WIB
Ilustrasi penyerahan zakat fitrah. BAZNAS menyatakan selalu berpegang teguh pada pengelolaan zakat yang transparan dan akuntabel.(CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan sikap netral dan tak terkait kepentingan politik manapun dalam mengelola dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.

Sebelumnya BAZNAS sempat disentil Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cianjur lantaran ada dugaan pembagian zakat di wilayah selatan kabupaten itu ditumpangi partai politik.

Ketua BAZNAS RI KH Noor Achmad mengatakan bahwa pihaknya menerjunkan tim untuk mendalami isu tersebut dan melakukan pendalaman.

"Untuk menelusuri suatu isu, BAZNAS RI menerjunkan Tim Audit dan Tim Hukum, serta bersikap obyektif," kata Achmad kepada wartawan dalam keterangan tertulis, Senin (21/2).

Ia juga menyebut BAZNAS akan mengambil tindakan tegas jika terdapat bukti penyalahgunaan dari pemeriksaan, serta akan mengedepankan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Namun demikian, kata Achmad, BAZNAS bakal memberikan pembelaan jika tidak ada kesalahan atau penyimpangan. Menurutnya, BAZNAS selalu berpegang teguh pada pengelolaan zakat yang transparan dan akuntabel.

Hal itu, kata dia, berprinsip pada aman syar'i, aman regulasi, dan aman NKRI.

Hanya saja, ia tetap meminta kepada jajaran BAZNAS untuk bersikap netral serta tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis. Menurutnya, pihak BAZNAS telah menggandeng pihak lain untuk mengantisipasi upaya keterlibatan politik praktis.

"BAZNAS adalah lembaga yang netral dan bersih dari kepentingan politik. Kami telah bekerja sama dengan Bawaslu agar tidak ada penggunaan dana untuk kepentingan politik praktis," jelasnya.

Sebelumnya Ketua Baznas Cianjur Tata sempat mengatakan kegiatan Baznas Cianjur di Kecamatan Sindangbarang, beberapa waktu lalu, benar diikuti beberapa anggota parpol.

Namun ia mengklaim tidak tahu proses awalnya hingga dihadiri tokoh politik yang diketahui sudah pindah parpol itu.

Hal itu berkaitan dengan sejumlah foto dan video terkait pembagian zakat di Kecamatan Sindangbarang menjadi perbincangan warga karena penyaluran zakat atau bantuan sosial dari Baznas Cianjur diduga dipolitisasi, karena sejumlah tokoh politik ikut hadir.

Dugaan politisasi zakat muncul usai foto yang memperlihatkan beberapa tokoh politik, yang juga bakal calon legislatif dari salah satu parpol, hadir dan menyerahkan bingkisan bansos dari dana umat untuk warga Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang.

(mjo/vws)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK