Polisi: Pandemi dan Influencer Bikin Warga Tergiur Investasi Bodong

CNN Indonesia
Selasa, 22 Feb 2022 19:42 WIB
Bareskrim mendeteksi dugaan publik terpikat penawaran investasi bodong berkedok robot trading: Pengaruh influencer hingga kondisi pandemi.
Ilustrasi. Bareskrim mendeteksi dugaan publik terpikat penawaran investasi bodong berkedok robot trading: Pengaruh influencer hingga kondisi pandemi. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkapkan bahwa situasi pandemi Covid-19 saat ini di Indonesia turut menjadi faktor yang membuat banyak masyarakat terpikat dengan penawaran investasi bodong berkedok robot trading.

Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir kepolisian mengungkap sejumlah perusahaan penyedia layanan bodong berkedok untuk investasi. Salah satunya, yang terbaru dibongkar adalah jasa robot trading aplikasi Viral Blast Global.

"Ini salah satunya kami melihat adanya pandemi sehingga banyak masyarakat di rumah," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan kepada wartawan, Selasa (22/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, situasi itu diperparah dengan kegiatan-kegiatan influencer yang gencar melakukan pemasaran terhadap produk-produk ilegal tersebut di media sosial.

Whisnu mengatakan banyak influencer yang menjadi agen perusahaan bodong tersebut dan memberikan penawaran investasi dengan janji-janji tertentu.

"Mengatakan bahwa produk ini legal, menguntungkan dan tidak mungkin rugi," katanya. "Mana ada perusahaan tidak mungkin rugi!"

Selain itu, sambung Whisnu, mereka juga memikat masyarakat dengan memamerkan harta kekayaannya di media sosial.

Sehingga, masyarakat menjadi percaya dengan penawaran investasi tersebut tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut terhadap produk yang akan diterimanya.

"Influencer yang menggembar-gemborkan kekayaannya itu menjadi daya tarik masyarakat," ujar Whisnu.

Sebagai informasi, kasus-kasus dugaan investasi bodong tengah marak terjadi di tengah masyarakat. Polisi pun telah mengungkap beberapa kasus, misalnya yang terakhir ialah melibatkan aplikasi Viral Blast Global.

Biasanya, para perusahaan investasi bodong ini menggunakan skema ponzi atau pemberian keuntungan secara berjenjang.

Bareskrim pun saat ini tengah menggarap penyidikan kasus dugaan penipuan berkedok trading binary option atau perdagangan opsi biner aplikasi Binomo. Dalam kasus ini, banyak influencer yang diduga terlibat.

Salah satunya ialah Indra Kesuma alias Indra Kenz. Ia dilaporkan oleh sejumlah korban dari aplikasi tersebut yang terpikat investasi melalui aplikasi Binomo lantaran dijanjikan keuntungan hingga 85 persen.

Selain itu, para korban juga diduga terpengaruh oleh konten-konten promosi yang dibuat oleh Indra Kenz melalui YouTube, Instagram dan Telegram yang mengatakan bahwa Binomo merupakan aplikasi legal dan resmi di Indonesia.

(mjo/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER