Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) masih mengkaji usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar agar Pemilu 2024 ditunda karena alasan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi mengaku pihaknya belum memutuskan bakal mendukung atau menolak usulan tersebut. Pihaknya masih mempertimbangkan sejumlah aspek terkait hal itu.
"Kami masih mengkaji usulan itu," kata Awiek, sapaan akrabnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu di sisi lain, Awiek menerima alasan Cak Imin bahwa saat ini pemerintah harus terlebih dahulu fokus pada pemulihan ekonomi. Terlebih kata dia, usulan anggaran Pemilu 2024 yang mencapai Rp84 triliun bukan jumlah yang sedikit.
Menurut Awiek, jika jumlah tersebut bisa dirasionalisasikan atau dikurangi, pihaknya menyarankan agar Pemilu tetap digelar sesuai jadwal yakni Februari 2024.
"Jika melihat anggaran pemilu yang diajukan KPU sebesar Rp84 triliun itu besar banget untuk ongkos demokrasi. Namun jika anggarannya masih bisa dirasionalkan maka pemilu bisa sesuai jadwal," katanya.
Lebih lanjut, Awiek mengingatkan bahwa Pemilu bagian dari amanat reformasi yang tetap harus dijaga. Meski begitu, dalam sejarah, Pemilu dimajukan atau dimundurkan juga pernah terjadi.
"Di satu sisi semangat reformasi tetap harus dijaga. Meskipun dalam sejarah kita, pemilu dimajukan dan diundur juga pernah terjadi," katanya.
Lihat Juga : |
Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebelumnya mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda antara satu hingga dua tahun karena alasan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Menurut dia, pelaksanaan Pemilu yang rencananya akan digelar pada Februari 2024 itu berpotensi menimbulkan konflik karena pandemi.
"Oleh karena itu dari seluruh masukan itu saya mengusulkan pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun," kata dia kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2).
(thr/isn)