Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama menilai wacana pemberian vaksin virus corona (Covid-19) dosis keempat atau booster kedua di Indonesia hanya perlu menyasar sejumlah kelompok rentan seperti tenaga kesehatan (nakes).
Tjandra menyebut dalam sejumlah penelitian proteksi yang diberikan oleh vaksin rata-rata menurun setelah enam bulan pemberian vaksin sebelumnya. Sementara para nakes merupakan kelompok rentan dan prioritas dalam menangani pandemi Covid-19.
"Sekarang ini kalau mungkin akan dipertimbangkan pemberian booster kedua maka setidaknya adalah pada kelompok khusus, misalnya nakes, atau juga kaum lansia dan mereka yang dengan komorbid cukup berat," kata Tjandra kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjandra meminta pemerintah mempertimbangkan sejumlah aspek. Seperti pemberian vaksin dosis keempat harus bergantung pada manfaat apa yang diharapkan. Apakah itu untuk mencegah infeksi atau mencegah penyakit menjadi berat, dan juga pertimbangan pada kelompok yang akan diberikan, serta berbagai jenis vaksin yang ada.
Ia kemudian membeberkan data sejumlah negara. Seperti Israel sewaktu varian Delta mendominasi, menunjukkan bahwa imunitas yang didapatkan sejumlah warga melalui booster dosis ketiga dengan vaksin mRNA menurun.
Kemudian di Inggris, imunitas yang didapat dari booster lebih cepat menurun pada varian Omicron dibandingkan varian Delta. Laporan lain dari Amerika Serikat, Israel, dan Inggris menunjukkan bahwa booster dengan vaksin mRNA dapat mencegah kemungkinan masuk rumah sakit hingga 5 bulan terhadap varian Delta, dan 3 bulan terhadap Omicron.
"Dan memang ada beberapa negara yang sudah mulai menjajaki pemberian dosis ke empat, atau booster kedua. Di antaranya Israel, Chili, Kamboja, Denmark, Swedia dan Jerman, serta beberapa negara bagian di Amerika Serikat," kata dia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono sebelumnya mengungkap ada peluang Indonesia bakal memberlakukan program vaksinasi virus corona suntikan keempat apabila studi analisis di masa yang akan datang menunjukkan bukti yang empiris.
Namun demikian, kebijakan suntikan vaksin Covid-19 dosis keempat itu tidak akan diberlakukan dalam waktu dekat lantaran pemerintah masih fokus menyelesaikan program vaksinasi primer dosis satu dan dua yang dijadwalkan rampung Juni 2022, serta paralel melakukan program vaksinasi booster suntikan ketiga.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 23 FEBRUARI 2022 Rangkuman Covid: Nakes Wisma Atlet Wafat, Wacana Vaksin Dosis Keempat |