Sebanyak 32 persen dari target sasaran vaksinasi Covid-19 atau sekitar 66,6 juta warga belum mendapatkan dosis kedua. Sejumlah 20 juta orang di antaranya melewatkan jadwal penyuntikan.
Dikutip dari data Satgas Covid-19, per Kamis (24/2), warga yang menjadi target vaksinasi Covid-19 mencapai 208.265.720 orang. Vaksinasi pertama sudah menjangkau 190.310.509 warga (91,39 persen dari target).
Vaksinasi kedua mencapai 142.517.246 orang (68,43 persen), dan vaksinasi penguat atau booster 9.236.089 orang (4,43 persen).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita melihat cakupan vaksinasi kita dari target 208 juta, 9 persen yang belum dapat vaksinasi pertama dan 32 persen yang belum dapat vaksinasi kedua. Kita lihat juga ada gap yang besar pada dosis pertama dan kedua ini," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi daring, Jumat (25/2).
Dari total 32 persen warga yang belum mendapatkan dosis kedua (sekitar 66,65 juta orang), sebanyak 20,8 juta di antaranya terkait alasan terlewat jadwal.
"Kita mengidentifikasi ada 20,8 juta sasaran yang sudah terlewat dari jadwal vaksinasi dosis keduanya," ucap dia.
Warga yang melewati batas waktu jeda vaksinasi 3 bulan dan 6 bulan itu harus mengulang vaksinasi dari awal. Nadia menyebut warga tidak harus mendapat jenis vaksin yang sama dengan suntikan pertama sebelumnya.
Lihat Juga : |
"Kalau kemarin sempat dapat vaksin Sinovac, untuk dosis pertama tidak harus mengulang Sinovac tapi bisa vaksin lain tergantung ketersediaan vaksin," ucapnya.
Bagi yang belum lewat 6 bulan, Nadia meminta warga untuk langsung melanjutkan vaksinasi kedua. "Begitu juga untuk melengkapi dosis kedua yang sudah terlewat itu masih bisa menggunakan vaksin apa pun," ucapnya.
"Untuk Sinovac tidak dijadikan sebagai dosis pertama maupun lengkap karena untuk vaksin Sinovac yang ada saat ini kita fokuskan untuk usia 6-11 tahun," imbuhnya.
(yla/arh)