Kementerian Kesehatan mengungkapkan kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia kini sudah mencapai 6.580 kasus per 27 Februari 2022. Paling banyak berada di DKI Jakarta dengan 4.829 kasus.
Dengan jumlah itu, DKI Jakarta juga sekaligus menjadi provinsi satu-satunya yang menyumbang kasus Omicron di atas 1.000 kasus.
Penyumbang kasus omicron terbanyak berikutnya adalah Provinsi Jawa Barat dengan 710 kasus. Diikuti Banten 469, Jawa Tengah 151 dan Jawa Timur 113. Di provinsi lainnya ada 0-100 kasus kasus Omicron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Beriringan dengan naiknya kasus Omicron, kasus Delta di Indonesia juga masih ditemukan. Selama dua tahun pandemi Covid-19, Kemenkes mencatat 8.463 kasus Varian Delta.
Varian tersebut paling banyak ditemukan juga di DKI Jakarta dengan 2.343 kasus. Lalu Jawa Barat 1.230, Bali 399, Sulawesi Utara 243 dan Sulawesi Selatan 198 kasus.
Sementara itu, total kasus Varian Alpha ada 83. Paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dengan 38 kasus dan Jawa Barat 20 kasus. Lalu, total kasus Varian Beta yang tercatat oleh Kemenkes baru 22 kasus.
Indonesia disebut tengah berada dalam gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Omicron. Varian tersebut ditengarai menyebar lebih cepat 3 sampai 4 kali daripada Varian Delta.
Kemenkes menyebut jumlah kasus pada gelombang Omicron ini telah melampaui jumlah kasus tertinggi saat terjadi lonjakan varian Delta.
Mulanya, pemerintah memprediksi puncak lonjakan kasus akibat varian omicron terjadi di Februari atau Maret. Namun, prediksi itu akan dievaluasi karena varian omicron masih bisa terus menyebar terutama jika ada libur panjang.
"Artinya sesuai prediksi bahwa akhir Februari ini dan awal Maret merupakan puncak kasus itu mungkin itu yang masih perlu dievaluasi," kata Nadia dalam diskusi daring, Jumat (25/2).
(yla/bmw)