Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo cenderung menurun, meski nilai total masih cukup tinggi.
Hal tersebut diketahui dari hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) Februari 2022. Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, mengatakan, hasil survei menunjukkan, saat ini tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi berada pada angka 66,3 persen.
"Mayoritas cukup atau sangat puas atas kinerja Jokowi sebagai presiden, 66,3 persen. Yang kurang atau tidak puas sama sekali sekitar 29,9 persen," ungkap Djayadi saat merilis hasil survei, Kamis (3/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rinciannya, sebanyak 7,5 persen warga mengaku sangat puas, dan 58,8 persen warga cukup puas dengan kinerja Jokowi. Sementara, sebanyak 23,7 persen warga mengaku kurang puas, dan 6,2 persen tidak puas sama sekali atas kinerja Jokowi.
Meski cukup tinggi, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menunjukkan tren menurun. Dari hasil tiga survei terakhir menunjukkan hal tersebut.
Misalnya, pada November 2021, hasil survei LSI menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi sebesar 72,0 persen. Angka itu menurun 71,4 persen pada Desember 2021, dan kian menurun pada Februari 2022 dengan 66,3 persen.
Djayadi menambahkan, masih tingginya tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi ini tak berbanding lurus dengan sikap publik yang menolak wacana penundaan Pemilu 2024 atau perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
"Kepuasaan pada Presiden Jokowi cukup tinggi, lebih dari 66 persen puas dengan kinerja presiden, Tapi itu tidak berarti masyarakat setuju untuk menunda pergantian kepemimpinan nasional pada Pemilu 2024," paparnya.
Survei LSI ini dilaksanakan 25 Februari 2022 hingga 1 Maret 2022. Survei melibatkan 1.197 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error kurang lebih 2,89 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(rds)