OPM Ancam Sipil di Wilayah Perang Berarti Bagian dari TNI-Polri
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengatakan TPNPB telah memberikan pengumuman pada warga sipil di Papua untuk segera meninggalkan wilayah perang.
"TPNPB sudah umumkan bahwa warga sipil Segera tinggalkan wilayah perang, jadi yang ditembak itu semuanya bagian dari Anggota TNI Polri," kata Sebby dalam kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/3).
Sebby mengatakan Pengendali Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah mengeluarkan peringatan keras bahwa semua orang imigran untuk segera tinggalkan wilayah perang. OPM juga mengancam akan melakukan penyerangan jika semua bentuk pembangunan tetap dilakukan di Papua.
Sebelumnya, insiden penembakan ini terjadi di Kamp Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (1/3).
Menurut konfirmasi Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2022, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, insiden penembakan ini sedikitnya menewaskan delapan orang karyawan PTT yang tengah perbaiki Tower BTS 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
"Korban yang meninggal dunia yakni berinisial B, R, BN, BT, J, E, S dan PD. Sedangkan satu korban selamat berinisial NS," tuturnya.
Saat penembakan terjadi, NS sedang tidak berada di kamp.
Saat kembali dia melihat rekan-rekannya sudah meninggal dunia. NS pun menghubungi aparat via telepon pada Kamis (3/3) dan meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3.
CNNIndonesia.com masih berusaha meminta respons dari pihak TNI terkait pernyataan OPM.
Namun TNI sejak jauh hari menganggap klaim OPM di wilayah perang itu tak lebih dari upaya mencari perhatian publik.
"Biasa cari panggung," kata Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Hendra Pesireron saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (2/9).
(pop/ain)