Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, kembali mengalami kenaikan. Berdasarkan data pikobar.jabarprov.go.id terkini pada Kamis (3/3) pukul 17.00 WIB, sebaran kasus di Kota Bandung mencapai 1.472.
Dengan demikian, total 22.942 orang menjalani perawatan atau isolasi di Kota Bandung atau total mencapai 78.578 kasus. Sedangkan, kasus sembuh sebanyak 55.214 dan meninggal 422.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui ada penambahan kasus harian di wilayahnya setelah mengalami penurunan beberapa waktu lalu.
"Kemarin, masih terjadi penambahan kasus hingga 1.300 memang sebelumnya pernah di angka 500 tapi saat ini naik lagi di atas seribu," katanya di Balai Kota Bandung, Jumat (4/3).
Yana mengimbau agar masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan disiplin memakai masker agar tidak terpapar Covid-19. Selain itu, ia meminta masyarakat untuk mengurangi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Sekarang (Omicron) sudah pernah sampai 1.500-1.600, memang ada penurunan tapi masih di atas seribu. Mungkin karena belum puncaknya maka kami minta masyarakat berhati-hati, lakukan vaksin dosis ketiga sesuai regulasi yang ada dan terapkan prokes," cetusnya.
Untuk menekan mobilitas masyarakat yang berpotensi menularkan Covid-19, Yana menyatakan pihaknya masih melakukan pembatasan yaitu berupa penutupan tiga ruas jalan dan penerapan ganjil genap di lima gerbang tol.
"Ini masih kita lakukan pembatasan karena faktanya peningkatan kasus masih luar biasa tinggi. Padahal dulu saat varian Delta, jumlah kasus kita tidak terlalu tinggi, tidak pernah lebih dari 700 penambahan kasus per harinya," ujarnya.
Yana menambahkan, Pemkot Bandung bakal mengikuti kebijakan pemerintah pusat apabila mengubah status pandemi menjadi endemi Covid-19. Sebab vaksinasi Covid-19, sebagai salah satu indikator dapat beralihnya status pandemi menjadi endemi sudah dipenuhi Kota Bandung.
Di Kota Bandung, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 112 persen dan dosis kedua telah mencapai 100 persen, dan dosis ketiga telah mencapai 15 persen.
"Kalau berdasarkan teori ini ya mungkin, tapi kami sampaikan kembali bahwa untuk sampai ke sana. Tentu kita butuh keputusan dari pemerintah pusat dan kajian dari para ahli," ucapnya.
Meski Kota Bandung mendukung peralihan status dari pandemi ke endemi, Yana menegaskan kewajiban memakai masker akan tetap ditegakkan. Menurutnya, penggunaan masker adalah cara terampuh dalam menghalau penyebaran infeksi Covid-19.
"Kuncinya satu satunya adalah prokes karena kalau sudah endemi, relaksasi apapun harus buka, aktivitas warga itu harus berjalan seperti sebelum pandemi. Tapi bedanya adalah prokes harus tetap dilakukan salah satunya masker karena penyebarannya bisa dihindari dengan memakai masker," tuturnya.
(hyg/isn)