Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menyatakan pihaknya masih menelusuri lokasi vaksinasi dari seorang anak kecil yang diduga kebal dan sulit divaksin. Pasalnya program vaksinasi pada bocah yang diklaim warga badui tersebut bukan dari Dinkes Banten.
"Kami Dinkes Provinsi Banten juga sudah berkoordinasi dengan Kadinkes Lebak dimana jawabannya bahwa bukan Dinkes Lebak dan juga puskesmas yang di Badui," kata Ati Pramudji Hastuti, Kepala Dinkes Banten kepada CNNIndonesia.com, Minggu (6/3).
"Kita masih menelusuri puskesmas di sekitar Badui," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelusuran dilakukan karena tim Dinkes provinsi Banten untuk saat ini belum turun membantu program vaksinasi pada anak-anak usia 6 hingga 12 tahun, sehingga mereka tidak mengetahui lokasi vaksin tersebut.
Sebelumnya, viral beredar video seorang anak laki-laki diklaim warga badui yang tengah menerima vaksin. Saat petugas mencoba memberikan vaksin, petugas kesulitan menusukkan jarum karena anak tersebut diduga dibekali ilmu kebal.
"Dinas kesehatan provinsi Banten kesulitan saat suntik vaksin pada anak-anak suku badui luar karena banyak anak-anak yang dibekali ilmu kebal oleh kedua orang tua nya," demikian narasi dalam unggahan video yang diunggah pada Sabtu (5/3).
Lebih lanjut, Dinkes Kabupaten Lebak di mana video tersebut diduga diambil menyatakan pihaknya tidak mengadakan program vaksinasi pada anak sekolah masyarakat baduy.
Pernyataan tersebut juga diperkuat dari hasil koordinasi sejumlah Kepala Puskesmas di wilayah tersebut.
"Dinas Kesehatan Kabupaten lebak menyatakan bahwa tidak ada giat vaksinasi anak sekolah masyarakat badui (dalam video kebal jarum)," ujar Ati.
"Hal tersebut diperkuat dari hasil koordinasi kepala puskesmas penyangga masyarakat badui (PKM Cisimeut, PKM Sobang, PKM Bojongmanik dan PKM Cirinten)," katanya.
Sementara, mengutip Detik.com, Kepala Puskesmas Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Lebak, Dede Herdiansyah, memastikan video tersebut hoaks. Pihaknya menyatakan tidak pernah menemukan ada anak Badui yang kebal kala disuntik vaksin.
"Kalau videonya mungkin betul ada kejadian seperti itu. Tapi, kalau dibilang itu orang Badui itu tidak benar. Karena kami tidak menemukan ada orang Badui yang kami suntik, kebal," ujar Dede dimintai konfirmasi, Minggu (6/3).
Dede mengaku selama melaksanakan vaksinasi bagi warga Badui Luar dan Badui Dalam tidak pernah ditemukan adanya kejadian seperti itu. Hingga saat ini, total ada 187 orang Badui yang telah divaksinasi.
"Kami melakukan vaksinasi ke orang Badui Luar dan Dalam di Desa Kanekes (Wilayah perkampungan suku Badui), kami sudah menyuntik sekitar 187 orang Badui. Kesulitan kami hanya mereka belum percaya divaksin bukan soal kebal-kebalan," katanya.