Mahfud MD: Papua Harus Dilihat sebagai Keadaan Normal

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan situasi di Papua harus dilihat sebagai hal yang normal.

Mahfud berbicara itu ketika ditanya soal langkah pemerintah dalam mengurangi potensi gangguan keamanan di Papua. Terbaru, delapan orang karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) tewas tertembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Boega, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (1/3).

Lihat Juga : 3 Heli Jemput 8 Jenazah Korban Penembakan KKB di Beoga

"Mengoptimalkan institusi-institusi penegak hukum, institusi penjaga keamanan dan pertahanan tentu saja, serta menguatkan pemerintahan teritorial, operasi teritorial, itu kan yang sudah digariskan Presiden, jadi normal kan itu Papua. Papua itu harus dilihat sebagai keadaan normal, karena dianggap tidak normal juga tidak produktif, kan," kata Mahfud di Mabes Bakamla RI, Jakarta Pusat, Senin (7/3).

Ia mencontohkan Papua dengan wilayah lain yang dianggap normal. Menurutnya, hasil rampasan senjata di Papua jauh lebih sedikit dibandingkan dengan wilayah-wilayah itu.

"Misalnya kita mau rampas senjata, itu cuma dapat berapa, 111 dalam setahun misalnya. Sementara di tempat lain yang normal di Maluku, Jakarta itu sudah ribuan, kan sebenarnya di sana itu normal, tinggal bagaimana mengefektifkan institusi-institusi ini agar tidak didramatisir, kan yang banyak dramatisasi di berita," katanya.

Lihat Juga : Polisi: Penembak 8 Orang di Puncak Papua KKB Pimpinan Terry Aibon

Lebih lanjut, Mahfud juga menyatakan aparat tengah menangani peristiwa delapan karyawan yang meninggal karena tertembak itu.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan bertanggung jawab atas insiden penembakan di Kamp Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (1/3).

Atas insiden tersebut, sedikitnya delapan orang tewas.

"Komnas TPNPB-OPM di bawah Pimpinan Jenderal Goliath Tabuni dan Mayor Jenderal Lekagak Telenggen bertanggungjawab atas penyerangan Di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (3/3).

Insiden itu terjadi ketika karyawan PTT tengah memperbaiki Tower BTS 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Lihat Juga : OPM Klaim Tanggung Jawab atas Penembakan 8 Orang di Puncak Papua