Plt Camat Pesanggrahan M. Rizki Adhari Jusal merespons antrean panjang warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan membeli minyak goreng yang viral di media sosial, Minggu (6/3).
Menurut dia, operasi pasar minyak goreng tersebut dilaksanakan Mapolsek Pesanggrahan. Rizki menegaskan pihak pemerintah setempat tidak ikut andil dalam antrean panjang tersebut.
"Itu pelaksanaannya kan dari Polres (Pesanggrahan). Kita enggak dilibatkan dalam dalam pelaksanaan operasi itu," kata Rizki kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizki mengatakan antrean yang sangat panjang itu bisa terjadi karena pembagian minyak goreng digelar di lokasi yang strategis yakni di jalan raya besar yang menghubungkan wilayah Bintaro Tanggerang Selatan dan Jakarta Selatan. Selain itu antrean juga tidak dibatasi hanya warga setempat saja.
"Kemungkinan tidak ada pembatasan. 1 orang 4 liter. Siapa saja boleh," kata Rizki.
Kendati demikian Rizki mengklaim bahwa kelangkaan minyak goreng di wilayahnya memang ada, tapi tidak terlalu parah. Ia juga mengklaim warganya tidak sampai teriak kehabisan minyak dalam waktu lama.
"Kelangkaan (minyak goreng) di Kecamatan Pesanggrahan enggak sampai parah. Masih bisa nyari-nyari ke pasar tradisional,"
Selain itu, tambah Rizki, paket minyak goreng juga sempat dibagikan oleh warga yang menerima vaksin booster Covid-19. Sehingga menurut hemat Rizki, ketersediaan minyak goreng untuk warga setempat masih ada walaupun stoknya kurang dari bulan-bulan sebelumnya.
Sebelumnya, Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan membenarkan, bahwa pihaknya telah menggelar operasi pasar minyak goreng di Polsek Pesanggrahan pada Jumat-Minggu kemarin.
Nazirwan menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (6/3) kemarin, atau pada hari terakhir pelaksanaan operasi minyak goreng. Menurutnya, antrean panjang tersebut disebabkan oleh antusiasme warga yang ingin mendapatkan minyak goreng murah sejak pukul 04.00 WIB.
"Kejadiannya itu karena antusias yang terjadi di hari Minggu. Karena berpikir jangan sampai enggak dapat hari itu mereka datang subuh-subuh, jam 4 [pagi] sudah bikin antrean," ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin (7/3).
Akibat antrean panjang tersebut, Nazirwan mengatakan, operasi minyak goreng yang seharusnya baru dimulai pada pukul 08.00 WIB dimajukan lebih awal menjadi pukul 06.00 WIB.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa operasi tersebut berjalan lancar. Antrean panjang warga, kata dia, juga langsung terurai setelah minyak goreng dibagikan.
"Sekitar sejam mereka sudah bisa membubarkan diri. Ini kan enggak ada antrean, jadi mereka inisiatif buat antrean di pinggir jalan. Karena jalanan rapih mereka ambil inisiatif keluar jalan, enggak mau bikin dua jalur antrian," tuturnya.
Sebelumnya sebuah video singkat viral di media sosial terkait antrean pembelian minyak goreng murah di Polsek Pesanggrahan. Dalam unggahan yang diupload akun @KabarBintaro disebutkan warga telah mengantri minyak goreng murah sejak pukul 04.00 WIB.
(pop/dal)