Marak Gangster, Kapolda Metro Bakal Datangi Lokasi Rawan Kejahatan

CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2022 14:26 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengklaim akan mendatangi lokasi rawan aksi kejahatan atau kriminal di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Anggota polisi melakukan simulasi pembubaran tawuran warga (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengklaim akan mendatangi lokasi rawan aksi kejahatan atau kriminal di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Beberapa kasus yang ia sorot antara lain aksi gangster yang menyerang warga di Pancoran Mas, Depok hingga aksi tawuran di Bekasi.

"Saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut sesuai jam kejadian," kata Fadil dalam video yang diunggah di akun Instagramnya @kapoldametrojaya seperti dilihat pada Selasa (8/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disampaikan Fadil, aksi kriminal yang merugikan masyarakat itu mesti direspon secara cepat. Karenanya, ia akan mengevaluasi jajarannya agar masyarakat merasa aman dan nyaman.

"Ini yang saya katakan kita harus bekerja dengan ikhlas dan kita harus bekerja menyelesaikan persoalan, bekerja tuntas. Catat ya para Kapolsek saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut," ucap Fadil.

Fadil juga memerintah Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hiidayat untuk menyiapkan sebuah rencana guna menekan aksi kriminal tersebut.

"Disusun betul rencana aksi itu untuk mengidentifikasi kasus yang mengganggu masyarakat. Khususnya di wilayah Bekasi Depok Tangerang. Pak Dirkrimum disiapkan operasinya itu," tutur Fadil.

Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan menyebut bahwa ada fenomena baru terkait aksi tawuran yang cukup sering terjadi di ibu kota.

Kata Zulpan, saat ini para pelaku tawuran saling membuat janji di media sosial. Hal ini, katanya, menyebabkan Polsek setempat tak selalu bisa tahu bahwa ada aksi tawuran di wilayahnya.

"Sekarang mereka janjiannya di media sosial. Nah makanya tim siber lah yang memantau, geng-geng ketemuan di jam berapa untuk tawuran," ujarnya.

Menyikapi hal ini, menurut Zulpan, aksi tawuran bukan lagi tugas Polri semata. Tapi, juga melibatkan pihak terkait, mulai dari orang tua, sisi pendidikan, tokoh masyarakat dan sebagainya.

"Langkah terakhir penegakan hukum itu. Kita sebenarnya tidak berharap juga, kita lebih berharap tidak ada kejahatan, dibandingkan kita harus menangkap pelaku kejahatan, lebih baik kan tidak ada kejahatan," ucap Zulpan.

(isn/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER