Kemenkes Yakin 'Son of Omicron' BA.2 Tak Ancam Lebaran

CNN Indonesia
Rabu, 09 Mar 2022 06:18 WIB
Kemenkes mengaku optimis varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 Omicron BA.2 yang disebut sebagai 'Omicron siluman' tidak akan mengancam lebaran Idulfitri.
Suasana terminal saat adanya larangan mudik lebaran tahun 2020 (ANTARA FOTO/Fauzan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku optimis varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 Omicron BA.2 yang disebut sebagai 'Omicron siluman' atau juga 'Son of Omicron' tidak akan mengancam warga saat lebaran Idulfitri.

Keyakinan Kemenkes itu muncul dengan alasan  sejauh ini BA.2 tidak menunjukkan lonjakan kasus yang signifikan di Indonesia ketimbang varian sebelumnya yakni Omicron BA.1.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sekaligus melaporkan, kasus varian Omicron BA.2 di Indonesia sudah hampir mendekati 500 kasus. Namun ia memastikan varian Omicron BA.3 belum teridentifikasi di Indonesia sejauh ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk varian BA.2 jumlahnya sampai saat ini yang sudah kita deteksi adalah sebanyak 478 ya. Tapi kalau kita lihat BA.1 itu 5.300, dan BA.1.1 itu 1.883 kasus, dan kita belum menemukan varian BA.3," kata Nadia dalam konferensi pers, Selasa (8/3).

Nadia melanjutkan, sampai saat ini lebih dari 50 negara di dunia melaporkan telah mendeteksi varian BA.2 seperti di Brunei Darussalam, Bangladesh, India, hingga China. Namun peningkatan kasus menurutnya tak signifikan seperti saat varian Omicron pertama kali muncul.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 itu juga optimis program akselerasi vaksinasi Covid-19 baik dosis primer hingga booster mampu menekan penularan varian Omicron BA.2 yang disebut-sebut memiliki kemampuan lebih cepat menular 30 persen dibandingkan Omicron lainnya.

"Apakah nanti mengancam perayaan Idul Fitri? ya nanti kita lihat ke depannya. Tapi kita cukup optimistis karena tren selama hampir dua minggu ini tren kasus konfirmasi terus-menerus terjadi penurunan. Hanya beberapa provinsi saja di luar Jawa-Bali yang masih terlihat terjadi peningkatan," ujarnya.

(khr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER