Jokowi Soal Pindah Ibu Kota: Jakarta Kita Perbaiki, Bukan Ditinggalkan
Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah tidak berniat meninggalkan Jakarta saat memindahkan ibu kota negara ke Nusantara. Dia menyebut pemerintah justru akan memperbaiki Jakarta.
Jokowi berkata beban Jakarta selama ini sudah berat. Dia ingin membagi beban tersebut ke daerah-daerah lain agar merata.
"Jakarta pun akan kita perbaiki, bukan ditinggalkan. Jangan ada sebuah persepsi itu," kata Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas Pembahasan IKN di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/3).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berkata selama ini 56 persen penduduk Indonesia terpusat di Pulau Jawa. Sebanyak 58 persen produk domestik bruto (PDB) juga berputar di Jawa.
Jokowi ingin anak buahnya menyosialisasikan pemindahan ibu kota negara sebagai solusi sebagai pemerataan pembangunan. Dia ingin para anggota kabinet menjelaskan seluruh niatan pemerintah itu.
"Tolong yang disampaikan urusan pemerataan PDB ekonomi, urusan ketimpangan wilayah antara Jawa dan luar Jawa, urusan mengenai padatnya populasi di Jawa," ujarnya.
Jokowi juga langsung menugaskan Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono. Dia meminta Bambang melibatkan masyarakat lokal Kalimantan dalam pembangunan ibu kota negara baru.
"Saya harapkan nanti Otorita juga bisa untuk deputinya merekrut orang daerah sehingga keterlibatan masyarakat di daerah betul-betul kita libatkan," ucapnya.
Pemerintah dan DPR telah menyepakati pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara. Kesepakatan itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Ibu Kota Negara.
Pemindahan ibu kota negara masih menunggu penerbitan keputusan presiden. Selama Jokowi belum menerbitkan aturan itu, DKI Jakarta tetap ibu kota negara Indonesia.
Lihat Juga : |