Bentrok dengan Pedemo Papua, Kasat Intel Polres Jakpus Terluka

CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2022 13:18 WIB
Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon terluka di bagian kepala saat bentrok dengan demonstran penolak pemekaran Papua.
Puluhan demonstran penolak pemekaran Papua bentrok dengan aparat di dekat Istana, Jumat (11/3). (Foto: CNNIndonesia/Yogi Anugerah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Satuan Intelijen Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon mengalami luka di bagian kepala akibat kericuhan dalam demo di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/3).

Diketahui, bentrok terjadi antara para pedemo yang merupakan mahasiswa Papua dengan aparat kepolisian saat mereka hendak menuju ke Kementerian Dalam Negeri.

"Kasat Intel Polres Metro Jakpus yang jadi korban pemukulan oleh pendemo mahasiswa Papua," kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Maulana Mukarom saat dikonfirmasi, Jumat (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disampaikan Maulana, akibat pemukulan itu, Ferikson mengalami luka di bagian kepala. "Mengakibatkan luka robek di kepala," ujarnya.

Dari foto yang diterima CNNIndonesia.com, terlihat Ferikson mengalami luka di sisi kanan depan kepala. Tampak pula, darah mengalir ke wajahnya akibat luka tersebut.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, ada sekitar 30 orang yang mengaku sebagai mahasiswa Papua mulanya mencoba menuju kantor Kemendagri, di Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, melalui Jalan Veteran di dekat gedung Sekretariat Negara, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Namun, di lokasi itu, polisi telah membuat barikade. Para pedemo pun dilarang melintas. Sempat terjadi negosiasi alot, dan polisi tetap melarang mereka untuk melintas.

Alhasil terjadi aksi saling dorong. Tak lama, kontak kedua pihak berubah jadi ricuh usai rombongan demonstran menjebol barikade.

Polisi kemudian mengejar mahasiswa yang berhasil menembus barisan. Sebagian terlibat adu pukul. Peserta unjuk rasa bahkan ada yang melukai polisi hingga berdarah meski dengan tangan kosong.

Beberapa mahasiswa yang tertangkap dimasukkan ke dalam mobil tahanan. Sisanya masih mencoba melakukan perlawanan.

(dis/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER