Benda diduga bom molotov meledak di ruang kelas salah satu SMA di Kota Solo pada Kamis (10/3). Kapolsek Laweyan Kompol Bobby A. Rachman membenarkan kejadian tersebut.
"Kejadiannya sudah kemarin [Kamis], diduga sementara [bom molotov]," ujar Bobby pada awak media lewat sambungan telepon, seperti dikutip dari detik.com, Jumat (11/3).
Buntut ledakan, pihak sekolah dan siswa dimintai keterangan polisi. Namun Bobby belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Pihaknya masih mendalami peristiwa dan meminta keterangan dari sejumlah pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia menyebut perakit 'bom' molotov adalah seorang siswa kelas XII SMA.
Saat ini kepolisian sudah mengamankan barang bukti. Namun Bobby belum bisa memastikan bahan-bahan pembuatan 'bom' termasuk bom molotov atau hanya jenis petasan.
"Ini termasuk dalam bom molotov atau bukan atau bahan jenis petasan atau mercon [kami belum bisa memastikan]. Kalau motifnya kan kita masih melakukan pendalaman," imbuhnya.
Sebelumnya beredar video yang menampilkan benda seperti bom yang meledak di ruang kelas, dekat papan tulis. Dalam video yang viral ini, terlihat ledakan meninggalkan lubang di lantai dengan diameter sekitar 10 cm.
Meski terbilang ledakan kecil, kejadian ini cukup menyita perhatian publik. Pasalnya, ledakan terjadi setelah Densus 88/Antiteror menangkap dokter Sunardi pada Rabu (9/3) malam di kawasan Kabupaten Sukoharjo. Dokter Sunardi ditembak mati sebab melakukan perlawanan saat akan ditangkap.
(els/agt)