KPA Kritik Duo Bambang-Dhony Pilihan Jokowi Pimpin Otorita IKN

CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2022 18:21 WIB
KPA mengkritik pemilihan Bambang Susandono dan Dhony Rahajoe yang memimpin Otorita IKN.
Ilustrasi Bambang dan Dhony dilantik Jokowi pimpin IKN. (ANTARA FOTO/MUCHLIS JR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Advokasi Kebijakan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Roni Septian menilai penunjukan Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan kesalahan besar Presiden Joko Widodo.

Sebab menurutnya, latar belakang kedua orang tersebut mencederai etika seorang pemimpin.

Bambang dan Dhony memiliki latar belakang di bidang finansial dan properti. Bambang merupakan Vice-President for Knowledge Management and Sustainable Development of the Asian Development Bank (ADB) sementara Dhony merupakan Managing Director of President Office of Sinar Mas Land.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penunjukan kedua orang ini merupakan kesalahan yang sangat fatal dalam keputusan presiden. Karena keduanya itu sangat banyak catatan buruknya, terkhususnya untuk Sinar Mas," kata Roni dalam konferensi pers secara daring, Senin (14/3).

Roni menjelaskan, Sinar Mas merupakan perusahaan yang banyak memiliki rekam jejak sebagai perampas tanah dan pelaku kejahatan lingkungan atas tanah-tanah milik masyarakat adat di berbagai daerah.

"Di berbagai lokasi, Sinar Mas adalah penyebab utama dari proses-proses perampasan tanah di tanah-tanah masyarakat adat, petani, dan lain sebagainya," ujarnya.

Ia pun menyesali terpilihnya Bambang dan Dhony sebagai para pemimpin ibu kota baru. Menurutnya, penunjukan keduanya hanya akan mencederai agenda kerakyatan sekaligus memicu potensi munculnya kepentingan politik.

"Penunjukan orang sebagai pengurus IKN yang berasal dari perusahaan yang melakukan kejahatan-kejahatan tersebut ini sangat mencederai semangat agenda-agenda kerakyatan, mencederai etika dari kebijakan dari seorang pemimpin negara itu sendiri," ucapnya.

"Kami mengira adanya intervensi dari diputuskannya orang bekas ADB dan Sinar Mas ini pasti akan memiliki agenda-agenda kepentingan politik di belakangnya," imbuhnya.


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi melantik Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN Nusantara. Pelantikan itu dilakukan dengan hadirin terbatas di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/3) lalu.

Bambang merupakan seorang pakar di bidang pembangunan infrastruktur, tata kota, dan transportasi. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sebagai Vice-President for Knowledge Management and Sustainable Development of the Asian Development Bank (ADB).

Sementara itu, Dhony berkecimpung di dunia properti. Ia menjabat sebagai Managing Director of President Office of Sinar Mas Land. Dhony juga pernah mendampingi Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat studi banding ke BSD City pada persiapan pemindahan ibu kota.

CNNIndonesia.com sudah mengontak National Media, Global Communications APP Sinar Mas Emmy Kuswandari terkait pernyataan KPA tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan belum juga merespons.

Bambang sendiri menegaskan pihaknya akan melibatkan masyarakat dalam pembangunan ibu kota baru tersebut. Sementara Dhony menuturkan pihaknya tak pernah bekerja sama dengan Kaesang Pangarep, salah satu anak dari Presiden Jokowi, yang disebut-sebut jadi faktor mengapa dia terpilih memimpin otorita IKN.

(lna/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER