Wisatawan Keluhkan Bayar Lebih di Taman Sari Saat Bawa Kamera Pro

CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2022 05:20 WIB
Seorang wisatawan mengeluhkan aturan pengelola destinasi wisata Taman Sari, Patehan, Keraton, Kota Yogyakarta yang mengenakan tarif tambahan.
Wisata Taman Sari Yogyakarta (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Seorang wisatawan mengeluhkan aturan pengelola destinasi wisata Taman Sari, Patehan, Keraton, Kota Yogyakarta yang mengenakan tarif tambahan untuk penggunaan kamera profesional di sekitar lokasi.

Keluhan yang diunggah akun Facebook Pecinta Obyek Wisata Yogyakarta itu kemudian viral di berbagai platform sosial media. Akun tersebut menampilkan tangkapan layar dari sosok yang mengaku wisatawan pembawa kamera tersebut bernama KFIRJ 066 EKO.

"Sedikit curhatan dari temen saya lur.. Harus membayar tarif poto sejumlah Rp 250 jika makek kamera pro di Taman Sari. Sek tau nang Taman Sari bawa kamera ngalamin kayak temen saya nggak ya.. Atau mungkin ada pencerahan dari pihak pengelola.. trimakasih sekali..Nuwun #salampowy," demikian tulis akun tersebut, Minggu (13/3) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, curhatan dalam tangkapan layar tertulis bahwa wisatawan tersebut ke Taman Sari diajak berwisata oleh keluarganya untuk mendokumentasikan perjalanan.

"Nahh.. Aku kan yo bawa gear saya apa adanya, tapi cuma kamera aja sama lensa. Nahh mereka menstop saya untuk membayar tarif foto sesion, karena ngelihat gear saya yang sekelas potografer, bukan orang biasa," tulisnya.

Namun ia diminta keluar usai menjelaskan perbedaan sesi foto dan perjalanan domestik. Jika ingin lanjut ke Taman Sari maka wajib bayar.

"Nahh saya tanya lagi, trus alasannya apa pak kalau saya foto dengan kamera pro?? Wong fotone yo gak mau saya jual belikan, dan ini juga cuma sekedar foto keluarga daripada pake HP makanya ngajak saya," katanya.

"Kecuali nek emang ini foto produk, foto prewed, atau untuk kepentingan penjualan dan di set sedemikian rupa yang mungkin mengganggu wisatawan lain dalam berkunjung. Mereka gak bisa jawab bersikukuh nyuruh saya keluar," sambung dia.

Wisatawan tersebut akhirnya meminta petugas mengamankan kameranya dan berencana melanjutkan foto-foto memakai handphone-nya.

"Saya mau lanjut foto pake HP juga gak diijinkan, tetep harus bayar dulu tarif foto sesion. Dengan embel2 saya Fg (Fotografer) , bukan orang wisata biasa," katanya.

Pada bagian kolom komentar unggahan Pecinta Obyek Wisata Yogyakarta, pengguna akun Facebook bernama Eko Setyawan mengaku sebagai wisatawan yang dimaksud.

Dia menambahkan, pada saat itu ada beberapa wisatawan atau pengjung lain yang membawa kamera DSLR namun dibiarkan begitu saja oleh petugas Taman Sari.

"Sedangkan saya, sama-sama menggunakan DSLR, tetep tidak diizinkan hanya dengan membayar tarif 3000. Dengan dalih mereka katanya saya Fotografer, bukan wisatawan biasa. Dan dia juga mempermasalahkan kostum yang dipakai keluarga saya, mereka bilang itu kategori konseptual, padahal ya cuma sewajarnya orang berlibur aja menurut saya, gak ada yang berlebihan," tulis Eko.

Sementara, Koordinator lapangan Tamansari, Ridwan Syam mengatakan, rencananya akan diberikan penjelasan terkait hal ini melalui GKR Bendara selaku Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya atau departemen dari Keraton Yogyakarta yang mengurusi bidang upacara adat, perpustakaan, sastra, museum, dan pariwisata.

"Langsung ke GKR Bendoro saja mas," katanya melalui WhatsApp, Senin (14/3).

(kum/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER