ANALISIS

Retak Koalisi Jokowi: PDIP Vs Luhut Tentukan Nasib Pemilu 2024

CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2022 09:35 WIB
PDIP melawan sikap Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang tersirat mendukung wacana penundaan Pemilu 2024. PDIP dianggap untung besar jika kukuh menolak.
Koalisi Jokowi disebut terbelah dalam menyikapi wacana penundaan Pemilu 2024. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Terpisah, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menyebut perbedaan sikap ini sebagai tanda keretakan partai koalisi Jokowi.

Adi yakin saat ini terjadi ketegangan dalam tubuh koalisi pendukung pemerintah. Ia pun berani menyatakan kondisi tersebut sebagai awal dari kutukan dua periode.

"Ini bisa jadi tanda-tanda keretakan dan mungkin juga ini adalah awal dari kutukan periode kedua," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi menyatakan selama ini partai koalisi pendukung pemerintah terus satu suara. Mereka kompak mendukung revisi Undang-Undang KPK, menyusun Omnibus Law Cipta Kerja, dan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN). Namun, kali ini pendukung Jokowi berbeda pendapat.

"Dulu mana pernah ada politik berbeda. Semuanya sami'na wa atho'na (kami mendengar, kami menurut) tegak lurus," katanya.

"Partai di mana tempatnya presiden juga bernaung menolak ide ini kan luar biasa banget," ujar Adi menambahkan.

Lihat Juga :

Adi berpendapat keputusan PDIP menolak penundaan Pemilu 2024 lebih menguntungkan dibanding mendukung wacana tersebut. Melalui penolakan ini, kata Adi, PDIP pasti mendapat citra baik.

Selain itu, menurut Adi, PDIP juga bisa mengusung kader lainnya sebagai calon presiden dalam pemilu nanti. Sejumlah kader PDIP saat ini mulai menjadi pembicaraan publik seperti Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

"Misalnya bisa ngusung jagoan sendiri di 2024 tentu PDIP dapat untung banyak," katanya.

Adi membantah anggapan wacana penundaan Pemilu digelontorkan karena penguasa belum memiliki pengganti Jokowi. Menurutnya, nama-nama politisi yang kerap muncul dalam hasil survei calon presiden merupakan all Jokowi's mans atau semua orang Jokowi.

Mereka antara lain lima menteri Jokowi, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, Airlangga Hartarto, dan Erick Thohir. Kemudian Ganjar Pranowo, Ridwan kamil, dan Andika Perkasa.

"Nama-nama capres yang muncul itu rata-rata adalah all Jokowi's mans, kecuali Anies dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Ganjar itu jelas orangnya Jokowi," ujarnya.

Lihat Juga :

Meski demikian dalam perseteruan politik ini PDIP tidak memusingkan persoalan elektabilitas dan elektoral. PDIP konsisten menempati posisi teratas dalam sejumlah survei.

Jikapun merosot, kata Adi, perolehan suara PDIP tidak akan tergerus habis sebagaimana Partai Demokrat pada 2014 silam.

"Karena tidak ada peristiwa yang membuat adanya tsunami politik ke PDIP," kata Adi.

(fra/iam/fra)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER