Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Jodi Mahardi menegaskan Luhut tak pernah memberikan arahan untuk memasang spanduk untuk menjadi calon presiden (capres).
Pernyataan Jodi merespons spanduk bertuliskan 'Dukung Luhut Binsar Panjaitan Sebagai Calon Presiden 2026'.
"Itu bukan dari pihak Pak Luhut. Kita tidak tahu menahu soal spanduk itu," kata Jodi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (15/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jodi menduga spanduk itu dipasang oleh kelompok yang iseng. Kelompok seperti demikian, kata Jodi, menjadi suatu keniscayaan bila menjelang pemilu. Karenanya, tiap gelaran pemilu berlangsung justru memakan biaya yang mahal.
Ia menyarankan agar pemborosan dana untuk pasang baliho dialihkan menjadi program konkret membantu masyarakat.
"Korea Utara aja udah mau space launch. Ini kita selesai Trans Jawa aja baru zaman pak Jokowi," tambahnya.
Spanduk bertuliskan 'Dukung Luhut Binsar Panjaitan Sebagai Calon Presiden 2026'. Terlihat pula wajah Luhut mengenakan peci hitam dalam spanduk tersebut. Spanduk itu diketahui sempat terpasang di beberapa titik di Jakarta.
Isi spanduk tersebut menjadi anomali tersendiri. Sebab, Pemilu sesuai jadwal seharusnya digelar pada 2024 mendatang.
Lihat Juga : |