Wapres Ma'ruf: Pemerintah Bangun 61 Bendungan Hingga 2025

CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2022 04:36 WIB
Pemerintah memiliki program membangun sebanyak 61 bendungan dari tahun 2015 hingga 2025, untuk optimalkan pemanfaatan air berkelanjutan bagi masyarakat.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah memiliki program membangun sebanyak 61 bendungan dari tahun 2015 hingga 2025 (Arsip Setwapres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah memiliki program membangun sebanyak 61 bendungan dari tahun 2015 hingga 2025, untuk optimalkan pemanfaatan air berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

Hal itu ia sampaikan dalam acara The 2nd Asia International Water Week yang digelar di Labuan Bajo, NTT, Senin (14/3).

"Berbagai program kami lakukan untuk mewujudkan visi tersebut, antara lain membangun 61 bendungan selama periode 2015 hingga 2025 untuk mengoptimalkan pemanfaatan air," kata Ma'ruf dalam keterangan resmi diterbitkan Setwapres dikutip Selasa (15/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Ma'ruf juga mengatakan pemerintah terus mengembangkan potensi air sebagai pembangkit listrik dan floating solar. Tujuannya untuk menciptakan energi bersih bagi lingkungan.

Ia juga merinci pemerintah membangun 1.000 bendungan kecil atau embung untuk mendukung irigasi. Nantinya, embung-embung ini akan menyokong ketahanan pangan bagi masyarakat.

"Kami mendorong pengelolaan air secara berkelanjutan melalui manajemen sumber daya air terintegrasi. Dan yang tidak kalah penting meningkatkan akses terhadap air bersih bagi rumah tangga," kata dia.

Di sisi lain, Ma'ruf turut menjelaskan bahwa ketiadaan air bersih di suatu wilayah menandai adanya kemiskinan dan ketimpangan. Di wilayah miskin ekstrem, kata dia, umumnya akses terhadap air bersih sangat rendah.

Ia bahkan merinci 35 kabupaten di Indonesia dengan kemiskinan ekstrem, pada 2021 seluruhnya ditandai penduduk yang tidak memiliki akses air minum layak.

"Itu angkanya berkisar antara 4,48 persen sampai dengan 97,21 persen. Karena Akses terhadap air bersih serta sanitasi yang layak juga menjadi faktor kunci penentu kualitas kesehatan seseorang," kata dia.

Tak hanya itu, Ma'ruf turut membeberkan data bahwa pandemi Covid-19 berdampak pula terhadap meningkatnya kebutuhan air bersih. Ia mengutip data Indonesia Water Insitute, pada akhir tahun 2020 konsumsi air bersih selama pandemi Covid-19 meningkat tiga kali lipat dibandingkan sebelum pandemi.

"Dengan total konsumsi air rumah tangga mencapai 900 hingga 1.400 liter per hari," kata dia.

(rzr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER