Petaka kehilangan nyawa setelah antre minyak goreng kembali terjadi di Kalimantan Timur. Bila sebelumnya di Berau, peristiwa tersebut kembali terulang di Samarinda, Kalimantan Timur.
Rita Riyani (49) warga Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda meninggal usai kelelahan mengantre minyak goreng. Rita disebut punya riwayat sakit sesak napas.
"Korban memang punya riwayat sakit sesak napas," ujar Kasubnit Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polresta Samarinda, Aipda Harry Cahyadi dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com pada Rabu (16/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harry pun menjelaskan urutan kejadian atau kronologi sebelum Rita dinyatakan meninggal karena lelah. Pada Minggu pagi (13/3), Rita bersiap dari rumah menuju gerai retail modern di Jalan Pangeran Suryanata. Di toko ini ibu empat anak tersebut mendapatkan dua liter minyak goreng. Selanjutnya, di jalur yang sama Rita kembali antre dan berhasil memperoleh dua liter minyak goreng. Kegiatan serupa kembali dilanjutkan di gerai berbeda di Jalan Kadrie Oening dan dapat dua liter minyak.
"Setelah mendapat 6 liter minyak goreng di tiga toko berbeda, dia (korban) menuju supermarket di Jalan Abdul Wahab Sjahranie," terangnya.
Harry melanjutkan, saat tiba di supermarket inilah, Rita kelelahan kemudian menghubungi suaminya. Dia merasakan sakit dan keram di tangannya. Setelah dihubungi, suaminya datang menjemput.
Beberapa saat setelah itu korban tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke rumah sakit. Dia dirawat intensif selama dua hari. Diduga penyakit sesak napas yang diidapnya kambuh akibat kelelahan usai mengantre minyak goreng di empat gerai sekaligus dalam sehari.
"Dia meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif selama dua hari," ujarnya.
Minyak goreng yang dibeli Rita rencananya akan digunakan keperluan pribadi. Pihak keluarga memakamkan jenazah TPU Jalan Pangeran Suryanata Samarinda.
(rio/isn)