Kemendagri Buka Suara Lansia Wafat Kala Antre Rekam e-KTP di Bulukumba
Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan ada layanan jemput bola untuk perekaman e-KTP. Pernyataan itu menyusul seorang lansia di Kabupaten Bulukumba yang meninggal dunia saat antre perekaman e-KTP.
Zudan menyampaikan perekaman e-KTP tak harus selalu di kantor dukcapil. Dia berkata Dukcapil sering kali mengunjungi rumah sakit untuk membantu perekaman e-KTP bagi pasien.
"Hal ini kami lakukan semata-mata untuk kepentingan kemanusiaan. Bagi yang memerlukan layanan ini bisa langsung menghubungi dinas dukcapil setempat," kata Zudan melalui pesan singkat, Rabu (16/3).
Zudan menyampaikan duka cita atas wafatnya Amiluddin saat mengantre perekaman e-KTP. Dia berdoa agar Amiluddin meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah.
Dia berharap kejadian serupa tak terulang. Zudan mengimbau masyarakat untuk segera merekam e-KTP agar mudah mendapat pelayanan.
"Saya meminta masyarakat yang sudah 17 tahun ke atas dan belum membuat KTP-el segera membuat KTP-el agar saat membutuhkan untuk pelayanan publik sudah punya KTP-el," ujarnya.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan video seorang lansia meninggal dunia saat mengantre perekaman e-KTP. Lansia bernama Amiluddin itu ingin merekam e-KTP untuk syarat kepesertaan BPJS Kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Bulukumba menyebut Amiluddin sedang sakit pada saat kejadian. Pemda berkata Amiluddin memaksakan diri ke Dinas Dukcapil untuk membuat e-KTP.
"Amiluddin sempat terjatuh, setelah perekaman. Kemudian diangkat ke bangku. Ternyata telah menghembuskan nafas terakhirnya," ucap Humas Pemkab Bulukumba Andi Ayatullah Ahmad, Rabu (16/3).