UPDATE CORONA 17 MARET

Positif Covid Tambah 11.532 Kasus, 237 Orang Meninggal Dunia

CNN Indonesia
Kamis, 17 Mar 2022 16:24 WIB
Ilustrasi pandemi covid-19. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus harian Covid-19 di Indonesia per hari ini, Kamis (17/3) bertambah 11.532 kasus. Tambahan tersebut membuat total kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 5.939.082 kasus.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 237 pasien meninggal dunia hari ini, membuat total angka kematian berada di angka 153.212 orang. Sementara itu sebanyak orang 28.787 sembuh hari ini, menjadikan angka kesembuhan mencapai 5.523.393 pasien.

Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 194 ribu unit. Adapun total kasus aktif di Indonesia berada di angka 262.477 kasus, setelah turun sebanyak 17.492 kasus pada hari ini. Sementara itu suspek covid-19 berada di angka 11.569 orang.

Seiring pelandaian kasus baru dalam beberapa hari terakhir, sejumlah daerah mengklaim telah menyiapkan aturan-aturan yang berkaitan dengan fase pandemi covid menjadi endemi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyiapkan skenario peralihan pandemi Covid-19 menuju endemi. Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangannya menuturkan Pemkot Depok sedang menyiapkan peraturan daerah (perda) mengenai protokol kesehatan.
"Dengan perda tersebut nantinya dalam hal tindakan-tindakan, termasuk juga sanksi kepada masyarakat, bisa diterapkan, sedang kami siapkan," ujarnya, Rabu (16/3).

Kendati demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai tak ada perbedaan signifikan antara status pandemi dan endemi yang saat ini skenarionya tengah disiapkan Pemerintah Pusat untuk virus Corona atau Covid-19.

"Kalau buat saya pribadi ya sebagai orang yang di kesehatannya baru, endemi sama pandemi hanya beda nama. Tapi penyakitnya tetap ada, virusnya tetap ada, penularan tetap terjadi. Cuma derajatnya yang agak berbeda," kata Budi selepas mengisi Seminar Presidensi Indonesia G20 di UGM, Sleman Kamis (17/3).

Baginya, fase endemi akan tercapai ketika masyarakat telah memahami risiko penyakit serta sudah melakukan protokol kesehatan secara sadar tanpa intervensi pemerintah sekalipun.

"Contoh DBD. Ini masyarakat sudah tahu oh itu lagi DBD maka disemprot lah, jangan banyak jentik-jentik deh, kalau kena panasnya naik turun, udah tahu dia cek darahnya. Kalau kena langsung masuk rumah sakit tanpa ada pemaksaan intervensi atau dorongan dari pemerintah," paparnya.

Kendati, lanjut Budi, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikannya untuk mempersiapkan skenario mengubah pandemi Covid-19 menjadi endemi.

(ain/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK