Sepasang suami istri (pasutri) di Kabupaten Tabanan, Bali, bernama I Nyoman Wetra (79) dan Ni Nengah Lastri (75), melakukan bunuh diri dengan cara memakan roti yang dicampuri racun tikus. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (17/3) sekitar pukul 10.30 Wita di Desa Tegallinggah Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali.
"Yang meninggal suaminya dan istrinya itu masih dirawat di Rumah Sakit Tabanan," kata Kapolsek Penebel, AKP I Nyoman Artadana, saat dihubungi Jumat (18/3).
Saat Peristiwa itu anak korban bernama I Wayan Sukadana bersama cucu korban Made Edi Gunawan dan keluarga lainnya melaksanakan persembahyangan ke Pura Kawitan di Tegallinggah Kaja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua korban tidak ikut atau tinggal berdua di rumah. Lalu, sekira pukul 17.00 Wita, keluarga korban pulang ke rumah dan melihat kedua korban tiduran di Bale Gede atau Bale Adat Bali. Lantaran tak merasa curiga, maka I Wayan Sukadana pergi ke kebun atau kandang sapi untuk memberi makan ternaknya.
Kemudian, sekitar pukul 18.30 Wita saksi melihat kedua korban muntah-muntah.Kemudian, saksi Made Edi Gunawan, melarikan kedua korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tabanan.
![]() |
"Dan oleh dokter jaga, kedua korban didiagnosis mengalami keracunan," imbuhnya.
Selanjutnya, pada Kamis (17/3) sekitar pukul 02.00 Wita, korban I Nyoman Wetra dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan, Ni Nengah Lastri masih menjalani perawatan atau opname di RSU Tabanan.
"Kedua korban diduga mengonsumsi racun tikus dengan cara menaburkan serbuk racun tikus di atas roti sisir lapis dua. Kemudian, roti sisir dibagi dua dan dimakan oleh kedua korban," jelasnya.
Sementara, dari keterangan istrinya atau korban Ni Nengah Lastri pada Selasa (15/3) sekitar pukul 11.00 Wita, disuruh oleh suaminya atau korban I Nyoman Wetra untuk membeli racun tikus dan sebungkus roti sisir lapis dua di warung milik Ni Luh Wayan Kompiang yang berjarak 10 meter dari rumah korban.
I Nyoman Wetra menaburkan racun tikus di atas roti sisir lapis dua. Kemudian, dibagi dua yaitu sebagian dimakan oleh korban I Nyoman Wetra dan sebagian dimakan oleh korban Ni Nengah Lastri.
Selanjutnya, mereka berdua tidur di Bale Adat Bali dan pukul 18.30 Wita, kedua korban merasa mules atau sakit perut disertai mual-mual sehingga mengakibatkan muntah-muntah.
"Setelah dilakukan penanganan oleh dokter, kedua korban dapat berkomunikasi dan sewaktu ditanya mengatakan bahwa telah mengonsumsi roti yang ditaburi racun tikus," ujarnya.
Artadana mengatakan bahwa korban I Nyoman Wetra sempat mengalami penyakit kencing batu tapi sudah sembuh setelah menjalani perawatan.
"Saya tanya sama istrinya yang dirawat dia bilang tidak ada permasalahan, cuma disuruh (beli racun tikus) dan diajak minum, cuma begitu saja makan roti dicampur racun tidak ada ngomong apa-apa," ujarnya.
"Dulu korban perna menderita kencing batu. Tapi sudah sembuh memang aktivitas selama ini karena memang sudah umur aktivitasnya di pekarangan rumah saja dan
tidak ada sakit lain dari dari keterangan keluarga. Saat ini korban sudah di rumah duka," ujarnya.