Gempa tektonik magnitudo 3,2 mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/3) pukul 08.52 WIB. Gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas sesar lokal ini dirasakan sejumlah warga.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang Hartanto mengatakan gempa ini dirasakan di wilayah Kebonpedes, Cireunghas dengan skala intensitas II MMI. Di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga pukul 09.23 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ujar Hartanto.
Sementara itu, salah seorang warga, Riza mengatakan merasakan getaran gempa tersebut. Dia juga mengaku sempat mendengar suara gemuruh.
"Saya di Cireunghas merasakan ada suara gemuruh juga. Sampai mau mandi nggak jadi," ujar Riza, mengutip detikcom, Selasa (22/3).
BMKG mengungkapkan episenter terletak pada koordinat 6.95 LS dan 107.06 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 14 km tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 8 kilometer.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," tulis BMKG.
Kepala Stasiun Geofisika (Stageof) Bandung Teguh Rahayu mengatakan, gempa tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar lokal. Seperti diketahui, titik gempa berdekatan dengan Sesar Cimandiri yang memanjang dan tersegmentasi dalam 5 segmen mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Gandasoli.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Iya sesar Cimandiri," kata Ayu, sapaan akrabnya mengutip detikcom.
Gempa bumi ini juga dirasakan di wilayah Kebonpedes, Cireunghas dengan Skala Intensitas II MMI, artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
"Hingga pukul 09.23 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.
Lihat Juga : |
Baca berita lengkapnya di sini.
(hyg/dal)