Demi mengantisipasi aksi penimbunan minyak goreng, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli inspeksi mendadak (sidak) sejumlah distributor minyak di Kota Tepian. Giat ini menjadi atensi, setelah tragedi emak-emak meninggal dunia usai antre minyak di sejumlah retail modern Samarinda.
"Dari pantauan kami cukup aman. Kami harapan kelangkaan minyak goreng tak akan terjadi lagi (di Samarinda)," ujar Kombes Pol Ary Fadli dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (22/3).
Ary mengatakan, sidak ini bertujuan untuk mengetahui langsung stok serta alur distribusi minyak goreng di ibu kota Provinsi Kaltim. Meski demikian, pihaknya mengimbau agar distributor lebih cepat menyalurkan minyak goreng agar menghindari kerumunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga berharap warga tidak panik kehabisan stok lantas membeli minyak goreng berlebihan. Sesuaikan saja dengan kebutuhan," imbuhnya.
Dia melanjutkan, salah satu distributor yang sempat mendapat perhatian adalah truk warna hijau bernopol KT 8190 NG, dengan muatan 18 ton. Mengurangi potensi serbuan warga, pemilik berinisiatif memindahkan minyak goreng curah ini ke masing-masing jeriken 20 liter. Minyak tersebut kemudian disalurkan ke Pasar Segiri dan juga dijual kepada warga sekitar rumahnya, Jalan PM Noor.
"Kami juga melakukan pembatasan agar tidak dimanfaatkan melakukan penimbunan. Saya berharap lancar dalam pendistribusian, sehingga tidak lagi terjadi kelangkaan minyak goreng," harapnya.
Dia menambahkan, selain pengawasan distribusi minyak di Pasar Segiri pihaknya juga mengikuti penyaluran minyak goreng ke masyarakat oleh Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU) Samarinda. Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah yang ditetapkan ialah Rp14 ribu per liter.
"Sesuai HET yang telah diatur, kami harap distributor tidak ada yang seenaknya menaikan harga minyak goreng di Samarinda," katanya.