Manajemen Buka Suara soal Nasib RS Wisma Atlet Jika Pandemi Usai

CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2022 11:45 WIB
Nasib RSDC Wisma Atlet dalam beberapa tahun ke depan akan difungsikan sebagai tempat perlindungan bagi korban perang seperti nuklir.
RSDC Wisma Atlet (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Manajemen Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran berbicara soal kemungkinan mereka akan menutup operasional rawat inap apabila pemerintah telah menetapkan pandemi Covid-19 menjadi endemi, ataupun ketika Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi mencabut status pandemi Covid-19 di dunia.

Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen TNI Budiman menambahkan hingga kini pihaknya masih terus menunggu arahan dari pemerintah pusat. Ia menyebut, ketika suatu penyakit berubah menjadi endemi, maka karakteristik penyakit sudah dianggap tidak terlalu 'seram', seperti Malaria.

"Apakah RSDC tetap ada? RSDC tergantung pada kebutuhan dan perintah supra-sistem. Kita juga ingin mengetahui bergulir ke mana pandemi ini. Karena tidak ada yang pasti, karena virus ini kan masih belum jelas," kata Budiman dalam Peringatan 2 Tahun RSDC Wisma Atlet, Rabu (23/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budiman melanjutkan, sejauh ini RSDC masih difungsikan sebagai tempat karantina atau isolasi bagi pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan sedang, dan mereka tidak memiliki akses fasilitas rumah untuk isolasi mandiri.

Budiman juga menyebut, berdasarkan pembahasan sementara ini, RSDC Wisma Atlet dalam beberapa tahun ke depan akan difungsikan sebagai tempat perlindungan bagi korban perang seperti nuklir dan kemungkinan bencana alam atau pun non-alam lainnya.

Dengan kondisi global saat ini, ia menyebut ada peluang perang asimetris atau pun perang yang menggunakan senjata biologis.

"Kita diharapkan mungkin ke depan RSDC ini bisa menjadi prototipe untuk pelayanan korban-korban nuklir biologi dan kimia. Karena konsep ancaman ke depan, kita melihat dengan adanya tantangan perang masa depan tentu saja bukan hanya perang fisik tapi juga ada yang kita sebut proxy war," ujarnya.

Sejauh ini, Manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga mencatat sebanyak 896 pasien terpapar virus corona tengah menjalani rawat inap per hari ini, Rabu (23/3) pukul 08.00 WIB. Rinciannya, 511 pasien pria dan 385 pasien wanita.

Ribuan pasien Covid-19 itu dirawat di dua tower, yakni tower 5 dan 7. Tepat hari ini Wisma Atlet genap merawat pasien Covid-19 selama dua tahun.

(khr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER