ANALISIS

Amarah Jokowi, Antara Gimik dan Sinyal Tarik PAN ke Kabinet

CNN Indonesia
Senin, 28 Mar 2022 12:25 WIB
Luapan amarah Presiden Jokowi dalam sebuah acara di Bali dinilai hanya gimik dan untuk menarik simpati publik. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meluapkan amarahnya dalam sebuah acara di Bali, Jumat (25/3). Dalam luapan kegeraman itu, Jokowi mengaku tak segan merombak ulang atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Amarah ditumpahkan Jokowi ketika memberi pengarahan kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia.

Mantan wali kota Solo tersebut bahkan sampai mengeluarkan kata 'bodoh' hingga melarang peserta yang hadir tepuk tangan di sela-sela dirinya berpidato.

Awalnya, Jokowi mengatakan realisasi pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri baru atau made in Indonesia Rp214 triliun per hari ini. Angka ini setara dengan 14 persen dari total anggaran yang sebesar Rp1.481 triliun.

Jokowi sempat menyentil seragam hingga sepatu tentara dan polisi yang juga beli dari luar negeri. Belum lagi pulpen hingga buku tulis yang juga masih berasal dari luar negeri.

Kemudian, Jokowi menyinggung soal reshuffle kabinet. Mulanya, Jokowi meminta Menteri BUMN Erick Thohir mengganti direktur utama di perusahaan BUMN yang tidak taat pada hal-hal yang sudah disepakati.

Setelah itu, Jokowi menyinggung soal reshuffle kabinet. Menurutnya, penggantian dirut merupakan urusan Menteri BUMN, namun untuk di kementerian, penggantian merupakan tugasnya sebagai presiden.

"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya. Reshuffle, sudah.... akan saya awasi betul," kata Jokowi.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai amarah dan ancaman reshuffle Jokowi di Bali itu sebatas gimik. Pasalnya, hal itu bukan kali pertama ditunjukkan Jokowi ke publik.

Tercatat, Jokowi juga pernah melakukan hal serupa pada Sidang Kabinet Paripurna pada Juni 2021 lalu. Ekspresi kekesalan Jokowi itu diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, 18 Juni 2021.

Jokowi dalam sambutannya, menyampaikan kekesalannya terkait situasi terakhir, terutama penanganan pandemi Covid-19.

"Ekspresi kekesalan presiden dalam pidato bukan kali pertama mengemuka, sehingga nada ancaman reshuffle itu lebih mungkin sebagai gimik pidato, tidak lebih dari itu," kata Dedi saat dihubungi, Senin (28/3).

"Jauh sebelumnya, presiden juga menggertak para menteri agar tidak memiliki visi misi sendiri, rupanya tidak ada menteri yang diganti hingga hari ini karena alasan mengecewakan," ujarnya menambahkan.

Foto: CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani
Infografis - Daftar 9 Kursi Wamen Kosong Era Jokowi



Di sisi lain, Dedi melihat amarah yang Jokowi perlihatkan itu diorientasikan untuk memantik simpati publik. Dalam beberapa waktu terakhir, Dedi melihat publik banyak mempertanyakan keputusan dan kebijakan mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Terlebih, saat ini pemerintah sedang menghadapi pelbagai persoalan. Mulai kekecewaan publik atas kondisi ekonomi hingga wacana penundaan Pemilu 2024.

"Semua itu memerlukan treatment khusus. Dan inilah salah satunya," ujarnya.

'Peluang PAN Masuk Kabinet', berlanjut ke halaman berikutnya...

Peluang PAN Masuk Kabinet Jokowi


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :